Tahun lalu, 114 Kasus Kebakaran Terjadi di Baubau, Korban Meninggal Dua Orang

ILUSTRASI KEBAKARAN (FOTO INT)

BAUBAU, Rubriksultra.com- Insiden kebakaran di Kota Baubau sepanjang 2019 mencapai 114 kejadian. Yang menyayat hati, terdapat dua korban meninggal dunia dan satu korban terluka dari keseluruhan insiden kebakaran itu.

“Sepanjang 2019 tercatat ada 114 kejadian kebakaran di Kota Baubau. Sayangnya, selain kerugian materi, ada dua korban meninggal dunia. Satu di Waramusio dan satu lainnya saat insiden di Labalawa,” kata Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Baubau, MZ Amril Tamim di ruang kerjanya, Rabu 15 Januari 2019.

- Advertisement -

Kata dia, kejadian kebakaran pada 2019 meningkat cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya. Pada 2018 tercatat hanya 36 kejadian.

MZ Amril Tamim merinci jumlah kejadian kebakaran didelapan kecamatan di Kota Baubau. Tertinggi ditempati Kecamatan Betoambari dengan 40 kejadian.

Disusul Kecamatan Wolio dengan 24 kejadian, Batupoaro 14 kejadian, Kokalukuna 14 kejadian, Murhum 12 kejadian, Lea-lea lim kejadian, Sorawolio empat kejadian dan terakhir Kecamatan Bungi satu kejadian.

Dikatakan, pada Januari 2019, pihaknya mencatat enam kejadian kebakaran. Jumlah ini sempat turun menjadi dua kejadian pada Februari.

Pada Maret insiden kebakaran sempat naik menjadi tiga kejadian. Namun lagi-lagi turun pada April dengan tidak ada kejadian satupun.

Pada Mei terdapat dua kejadian dan meningkat lagi pada Juni dengan lima kejadian. Jumlah insiden sempat turun pada Juli dengan satu kejadian tapi meningkat lagi pada Agustus dengan lima kejadian.

“Untuk September menjadi yang terbanyak. Tercatat ada 47 kejadian. Pada bulan ini memang puncak kemarau saat itu,” katanya.

Pada Oktober, jumlah kebakaran mulai menurun dengan 27 kejadian. Insiden semakin turun pada November dengan 15 kejadian dan ditutup dengan satu kejadian pada Desember 2019.

Baca Juga :  Dewan Pertimbangan Presiden Nilai Baubau Layak jadi Ibu Kota Provinsi

Dari keseluruhan insiden, kebakaran lahan menjadi yang tertinggi dengan 89 titik.

Sedang jumlah kerugian yang diderita, yakni rumah tinggal sebanyak 31 unit, warung atau toko 35 unit, kapal satu unit, kendaraan darat (Mobil dan motor) sembilan unit, bengkel dua unit dan pangkalan SPBU satu unit serta satu galangan kapal.

Atas kondisi, MZ Amril Tamim menghimbau masyarakat agar selalu waspada. Memperhatikan sumber seperti kompor, tabung gas, dan instalansi listrik yang bisa memicu kebakaran.

“Personil kami selalu siap 1×24 jam bila ada kejadian. Ada delapan armada yang siap siaga di posko utama,” katanya. (adm)

Penulis : Sukri Arianto

Facebook Comments