Kios Wa Abe di Labungkari Buteng Dirusak Sekelompok Orang

Kios milik Wa Abe (42) porak-poranda setelah diamuk sekelompok orang, Sabtu sore 15 Februari 2020. (FOTO ISTIMEWA)

LABUNGKARI, Rubriksultra.com- Nasib malang menimpa Wa Abe (42). Kios kecil tempat Ia mengais rezeki untuk keluarganya di bilangan Labungkari, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah (Buteng) dirusak sekelompok orang, Sabtu sore 15 Februari 2020.

Tidak diketahui persis pemicu insiden memilukan itu. Wa Abe yang mengaku sudah berjualan selama tujuh tahun di area itu, baru kali ini mengalami hal yang tak terduga.

- Advertisement -

“Sejak tujuh tahun lalu saya berjualan ketika Labungkari masih hutan belantara, belum ada sama sekali terjadi seperti ini,” kata Wa Abe.

Wa Abe pun nampak syok atas kejadian ini. Ia hanya bisa pasrah melihat isi kios miliknya berserakan setelah diamuk sekelompok orang.

Anak-anak Wa Abe pun hanya bisa menangis histeris menyaksikan kejadian memilukan itu.

“Anak-anakku juga merasa ketakutan, mereka menangis histeris akibat kelakuan mereka itu,” katanya.

Wa Abe pun tidak tahu lagi harus berbuat apa untuk memperbaiki kios miliknya. Apalagi kios ini telah menjadi penyokong hidup bagi rumah tangganya sehari-hari.

“Saya ini tidak tahu lagi mau bikin apa, mau makan apa anak-anak saya. Sementara kios ini sudah sumber hidup hari-hari kami, malah dikasih rusak seperti ini,” katanya.

Pun begitu, Wa Abe mengaku mengetahui beberapa orang yang melakukan pengrusakan. Ia pun akan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.

“Iya, saya tahu persis mereka yang hambur jualan saya. Ada beberapa orang saya tahu, makanya saya akan laporkan kejadian ini ke kantor polisi,” tandasnya.

Kapolsek Gu, Iptu Yutaman Potengi saat dihubungi awak Rubriksultra.com via telepon selulernya, Sabtu malam 15 Februari 2020, membenarkan kejadian pengrusakan itu.

“Iya benar pak, barusan juga keluarga yang punya warung menyampaikan masalah itu. Kami juga sudah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP),” katanya.

Baca Juga :  Pemkab Buteng Perketat Perbatasan dengan Muna

Namun laporan resmi pengrusakan belum dibuatkan. Sebab, pihak keluarga masih ingin mendiskusikan masalah tersebut secara kekeluargaan.

“Jadi masih sebatas penyampaian, karena mungkin saja ada permasalahan sebelumnya. Jadi mereka diskusi dulu dengan suaminya yang saat kejadian ada diluar. Jadi saat kejadian hanya ada ibu dan anak-anaknya,” katanya.

Iptu Yutaman mengaku sudah berdiskusi dengan korban. Ia pun telah menanyakan perihal sebab musabab sehingga insiden itu terjadi.

“Kami juga tanyakan apa permasalahannya tadi. Jadi ini khan diduga ada permasalahan tanah, begitu. Jadi mereka mau diskusikan dulu sebelum mengambil langkah selanjutnya. Tapi kami sudah terima penyampaiannya,” katanya. (adm)

Facebook Comments