Pemkot Baubau Dorong Pemanfaatan Pangan Lokal

Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse.

BAUBAU, Rubriksultra.com- Pemerintah Kota Baubau terus mendorong pemanfaatan pangan lokal agar bernilai komersil dan memperkuat ketahanan pangan daerah. Apalagi Kota Baubau memiliki keanekaragaman sumber pangan yang bisa diolah sebagai sumber makanan.

Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse mengatakan, ketahanan pangan menjadi salah satu kunci untuk menghadapi bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia pada 2035 mendatang. Dimana pada masa ini, penduduk produktif akan mendapatkan porsi terbesar.

- Advertisement -

“Bonus demografi ini akan menjadi ancaman besar apabila tidak bisa dimanfaatkan secara baik oleh pemerintah dan semua masyarakat. Salah satu faktor yang menentukan adalah pangan,” kata La Ode Ahmad Monianse saat memberikan sambutan Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) sekaligus Festival Pangan Lokal B2SA tingkat Kota Baubau di Gedung Maedani, Kamis 5 Maret 2020.

Kata dia, faktor gizi bisa meningkatkan tingkat produktifitas penduduk. Sehingga apabila pasokan pangan terganggu maka cita-cita untuk memanfaatkan bonus demografi di tahun 2035 itu pasti tidak akan tercapai.

“Bila penduduk produktif ini bisa bekerja dengan baik sesuai dengan keahliannya maka pasti Indonesia akan mencapai cita-citanya ditahun itu. Paling tidak di tahun 2045 kita akan menjadi negara terkuat dan maju,” katanya.

Politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan, tanggung jawab bonus demografi 2035 menjadi tanggung jawab bersama. Karena yang akan menjadi peserta bonus demografi adalah anak-anak generasi saat ini.

“Bila anak-anak kita tidak bisa dipersiapkan dengan asupan gizi yang baik maka saya kira kita akan ikut berkontribusi untuk menghancurkan negeri ini,” katanya.

Olehnya, Ia mengaku sangat mengapresiasi langkah TP PKK dan Dinas Ketahanan Pangan yang menggelar lomba dan festival pangan lokal ini. Menurutnya, langkah ini adalah suatu cara promosi atau peningkatan pengetahuan kreatif kepada masyarakat untuk mengembangkan komoditas pangan lokal seperti umbi-umbian, jagung, pisang dan lain-lain yang ada di Kota Bubau.

Baca Juga :  Prof Ermaya: Polima, Dasar Hidup yang Patut Diaplikasikan

“Mudah-mudahan kegiatan kita ini menjadi alternatif pangan sehingga ketergantungan pada pangan beras dan pangan luar menjadi lebih kecil sehingga ketahanan pangan daerah akan semakin bak. Saya juga mengajak agar pangan lokal ini dijadikan pola hidup bagi masyarakat kita,” katanya. (adm)

Penulis : Sukri Arianto

Facebook Comments