Pemprov Sultra Punya Stok Anggaran Rp 500 Miliar untuk Dialihkan Tangani Corona

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sultra, H. Isma

KENDARI, Rubriksultra.com– Pemerintah Provinsi Sultra punya stok anggaran banyak untuk direfocusing atau dialihkan untuk penanganan virus corona.

Jumlahnya fantastis bisa mencapai kurang lebih Rp 500 miliar.

- Advertisement -

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sultra, H. Isma menyatakan, berdasarkan Instruksi Presiden dan Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu), ada banyak sumber anggaran untuk dialihkan.

Misalnya, dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK), pendapatan asli daerah (PAD) dan lain-lain sumber pandapatan daerah yang sah.

Namun, ada dua sumber anggaran yang tidak butuh dibahas bersama DPRD untuk dialihkan, yakni PAD dan DAU.

“Dari setiap sumber pendanaan itu, yang bisa refocusing DAU dan PAD yang tidak butuh berhadap-hadapan (dengan DPRD),” kata Isma dalam rapat koordinasi di gedung DPRD Sultra, Rabu 1 April 2020.

Khusus DAU dan PAD, sebut Isma, jumlahnya bisa mencapai Rp 500 miliar lebih.

Proyeksi PAD Sultra dalam satu tahun anggaran kurang lebih Rp 1,2 triliun. Sampai 31 Maret, realisasi PAD sudah Rp 215,5 miliar.

Sementara DAU yang berada di belanja langsung, Rp 639 miliar dalam satu tahun anggaran.

Saat ini, DAU yang ada di kas daerah sebanyak Rp 544 miliar dan telah digunakan untuk bayar gaji pegawai sebesar Rp 60 miliar, ditambah membiayai kebutuhan lainnya sebesar Rp 239 miliar.

“Jadi masih ada kurang lebih 200 miliar Khusus DAU saja. Ini akan kita recofusing,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Isma, berdasarkan Permendagri, bisa juga memanfaatkan dana yang tersisa di kas daerah termasuk sisa lebih penggunaan anggaran (SILPA) sebesar Rp 69 miliar.

“Jadi, sasaran refocusing anggaran triwulan 1 yang belum dilakukan (dikerjakan). Sumber dananya DAU dan PAD saja sebesar 500 miliar,” tuturnya.

Baca Juga :  Satu Pasien Positif Corona di Rumah Sakit Bahteramas Meninggal Dunia

Khusus di DAU, untuk perjalanan dinas Rp 169 miliar sehingga ia memungkinkan Sultra tidak akan minim anggaran dalam penanganan corona.

Meski demikian, seluruh anggaran yang ada tidak mungkin keseluruhan untuk pembiayaan penanganan corona.

Sebab, 17 kabupaten atau kota di Sultra juga telah menyiapkan anggarannya dalam penanganan virus mematikan tersebut.

Terkait dana tidak terduga Rp 23 miliar, sebut dia, telah dicairkan Rp 3 miliar lebih awal untuk kebutuhan dinas terkait sebagai leading sektor penangan virus corona.

“Uang itu di Dinas Kesehatan. Kalau masih di kas daerah, pencairannya sulit. Harus butuh dulu SP2D. Makanya kita transferkan ke Dinas Kesehatan setelah kadisnya menyerahkan RAB-nya. Jadi Rp 3 miliar itu semua untuk APD,” pungkasnya. (adm)

 

Sumber : Inilahsultra.com

Facebook Comments