Pelni Pastikan Kebersihan KM Lambelu Terjaga

KM Lambelu (FOTO INT)

BAUBAU, Rubriksultra.com- Manager PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Baubau, Capt Ahmad Sadikin memastikan kebersihan kapal KM. Lambelu selalu terjaga. Kapal selalu dibersihkan saat penumpang turun di tiap pelabuhan yang disinggahi.

“Protokol kebersihan kapal diatur dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) sesuai arahan Kementerian Kesehatan. SOP ini mengatur agar bagaimana moda transportasi bisa tetap berjalan,” kata Capt Ahmad Sadikin saat konferensi pers di kantor BPBD Baubau, Sabtu 4 April 2020 malam.

- Advertisement -

Sesuai SOP, tiap kapal PT Pelni dilengkapi dengan termogun atau alat pendeteksi suhu tubuh. Termasuk melakukan penyemprotan disinfektan pada seluruh dek kapal saat penumpang telah turun.

Kendati begitu, Capt Ahmad Sadikin tak bisa memastikan sepenuhnya bila KM.Lambelu steril dari virus setelah menurunkan empat penumpang yang dinyatakan positif Covid-19 di pelabuhan Nunukan pada 28 Maret lalu. Kata dia, lisensi steril atau tidaknya suatu ruang merupakan kewenangan dan tugas dokter.

“Kita hanya merawat. Kami pun takut, orang dalam kapal semua takut. Tapi kami selalu berusaha menjaga kebersihan kapal sesuai dengan SOP yang ada. Jadi masyarakat tak perlu panik,” katanya.

Selain itu, tiap kapal juga dilengkapi dengan tenaga medis dan sarana poliklinik.

“Kapal itu ada dokternya juga, ada mantri lengkap. Walaupun tidak ada kasus Covid-19 ini, kapal harus dilengkapi dokter, mantri, dan harus ada ruang kesehatan atau ruang perawatan, poliklinik lah,” katanya.

Ia menjelaskan, crew atau Anak Buah Kapal (ABK) KM.Lambelu yang memuat empat penumpang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tetap bertugas.

“Ya, iya. Karena ini tugas negara maka kita harus jalankan,” katanya.

Capt Ahmad Sadikin menambahkan, KM Lambelu berangkat dari Makassar pada 25 Maret. Rute perjalanannya dari Makassar-Pare-pare-Pantoloan(Donggala)-Tarakan dan tiba di Nunukan tanggal 28 Maret lalu.

Baca Juga :  Pemkot Baubau Apresiasi Peran Pemandu Wisata

Setelah penumpang turun, kapal lanjut lagi berlayar menuju Tarakan-Pantoloan(Donggala)-Pare-pare-Makassar dan kembali lagi ke Nunukan pada 2 April 2020.

Kapal dijadwalkan berangkat lagi pada 3 April ke rute yang pertama memutar ke arah utara dan dijadwalkan tiba di Baubau tanggal 6 April 2020 pagi.

“Jadi tidak ada kaitannya antara pelabuhan Baubau dengan empat penumpang asal Nunukan yang sudah dinyatakan positif Covid-19 setelah turun di pelabuhan Nunukan 28 Maret lalu,” katanya. (adm)

Penulis : Sukri dan Afrizal

Facebook Comments