Perbedaan Kualitas Rapid Test dan Swab Usapan Tenggorok

Salah satu alat rapid test virus corona. (Foto Aladokter.com)

KENDARI, Rubriksultra.com– Juru bicara (Jubir) Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sulawesi Tenggara (Sultra), dr. La Ode Rabiul Awal menjelaskan pemeriksaan Rapid-Test Virus Corona.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sultra menjelaskan, Rapid-test bukan diagnostik, tetapi sebagai screening, seleksi dan pilah antara yang berpotensi atau yang tidak berpotensi dan terinfeksi karena adanya keluhan klinis, resiko terpapar.

- Advertisement -

Walau bukan diagnostik, lanjut dia, pemeriksaan melalui Rapid-test ini sangat membantu dalam mengetahui gejala dalam memutus mata rantai penularan Covid-19.

Wayonk mengatakan, pemeriksaan diagnostik untuk Covid-19 adalah real time-PCR (RT-PCR) melalui swab atau usapan tenggorok.

“Hasil positif pada rapid-test tidak serta merta seseorang sebagai penderita Covid19, mesti diikuti dengan Rapid-Test PCR. Ini penting untuk menghindari stigmatisasi ditengah masyarakat kepada yang Rapid-Test positif,” kata dr. La Ode Rabiul Awal melalui pers rilisnya, Minggu 5 April 2020.

Kemudian, lanjut dia, hasil negatif pada Rapid Test bukan berarti bebas Covid19. Pasalnya, akan diulang kembali tesnya setelah 10 hari, bila negatif bebas Covid-19 dan bila positif diikuti dengan pemeriksaan Rapid Test-PCR

“Baik yang positif maupun yang negatif tetap prosedur isolasi atau karantina diri, karena yang diperiksa adalah hanya mereka secara surveilans dianggap ada keterkaitan dengan Covid19,” tutupnya. (adm)

 

Sumber : Inilahsultra.com

Facebook Comments
Baca Juga :  Ali Mazi Luncurkan Gerakan Sultra Sejuta Masker