BAUBAU, Rubriksultra.com- Pemerintah Kota Baubau mulai menyalurkan bantuan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Baubau tahun 2020. Sedikitnya ada 11.236 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota Baubau yang menerima bantuan ini.
Penyaluran bantuan diserahterimakan langsung Wali Kota Baubau, Dr AS Tamrin dari Dinas Sosial Kota Baubau untuk disalurkan melalui pemerintah kecamatan di Rujab Wali Kota Baubau, Senin 18 Mei 2020.
Wali Kota Baubau, Dr AS Tamrin mengatakan, bantuan yang diterima masyarakat dijadikan dalam bentuk paket sembako. Tiap paketnya setara dengan nominal uang senilai Rp 500 ribu.
“Penyaluran bantuan sembako kepada masyarakat yang terdampak yang nilainya sebesar Rp 500 per orang. Bantuan ini haruslah tepat sasaran dan tepat jumlahnya karena jumlah bantuannya disamakan dengan bantuan dari Pemerintah Provinsi Sultra,” kata Wali Kota Baubau yang juga selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 Baubau ini.
Kata orang nomor satu di Baubau ini, bantuan ini bersumber dari APBD Kota Baubau tahun 2020. Bantuan ini diperuntukan kepada masyarakat yang terkena dampak pendemi Covid-19.
Realisasi bantuan merupakan hasil kerja keras dari semua pihak. Sebab butuh kesabaran dan kedisiplinan di tengah kesibukan yang luar biasa akhir-akhir ini dalam menangani wabah.
Pun begitu, doktor jebolan IPDN Jatinangor ini tak menampik bila bukanlah perkara mudah dalam menangani orang banyak. Olehnya, para camat dan lurah selalu diingatkan agar bantuan yang disalurkan tepat sasaran, jumlah dan waktu.
“Tidak mudah hadapi orang banyak karena butuh ketulusan dan keikhlasan dalam melayani apalagi dalam situasi seperti sekarang ini. Janganlah terbebani tetapi betul-betul karena niat yang tulus,” katanya.
Dr AS Tamrin juga meminta kepada camat dan lurah selain memantau penyaluran juga diminta untuk memberdayakan relawan. Misalnya karang taruna sebagai mitra Dinsos untuk berpartisipasi menyalurkan bantuan kepada warga.
Selain itu, camat dan lurah juga diminta agar menjelaskan mekanisme penyaluran bantuan kepada masyarakat yang bersifat menenangkan.
“Misalnya (penjelasan) terkait waktu penyaluran. Kadang-kadang khan warga mengharapkan lebih awal penyerahannya sehingga kalau terlambat, mereka mengeluh. Ini perlu dijelaskan mekanismenya supaya warga bisa paham,”ujarnya.
Kepala Dinas Sosial Kota Baubau, Abdul Rajab menambahkan, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kota Baubau sebanyak 19.127 keluarga. Namun hanya 11.236 KPM yang menerima bantuan yang bersumber dari dari APBD Kota Baubau.
Sedang sisanya sebanyak 7.630 KPM akan menerima bantuan sembako dan uang tunai dari Pemprov Sultra.
“Hari ini bantuan dari APBD ini mulai kita salurkan di dua kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Lea-lea dan Kecamatan Bungi. Untuk kecamatan lainnya akan diserahkan hari berikutnya secara kontinu,” katanya.
Penyerahan bantuan diawasi langsung camat dan lurah dibantu ketua RT dan RW setempat dan pemuda karang taruna.
Ketua Karang Taruna Kota Baubau, Eko Pronajaya mengintruksikan kepada kepada seluruh Ketua Karang Taruna kecamatan dan kelurahan agar berpartisipasi aktif mengawal, memantau dan mendistribusi bantuan agar tepat sasaran pada penerima manfaat.
Eko juga meminta seluruh pihak agar berhenti membangun narasi yang membuat publik panik dan ketakutan. Menurutnya, sikap saling menyalahkan bukanlah solusi untuk meredam pandemi Covid-19 yang kini tengah dihadapi.
“Ayo bergandengan, bahu membahu memutus rantai covid-19. Tidak ada yang mau menjadi korban dari pandemi ini. Tidak ada kata terlambat, saatnya bergerak, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer dan saling mengedukasi karena kita dan mereka adalah sama,” tandasnya. (adv)