KENDARI, Rubriksultra.com- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus melakukan berbagai persiapan perlengkapan sarana dan prasarana penanganan dan pencegahan Covid-19. Salah satunya memastikan persiapan protokol kesehatan di tiap sekolah dalam menghadapi tatanan kehidupan baru atau New Normal di lingkup pendidikan di Bumi Anoa yang akan berlangsung pada 13 Juni 2020 mendatang.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sultra, Asrun Lio mengatakan, saat ini pihaknya terus menyiapkan sekolah-sekolah sesuai standar protokol kesehatan Covid-19.
Di setiap sekolah, kata Asrun Lio, akan disemprot disinfektan secara rutin, semua siswa harus menggunakan masker, dan sekolah wajib menyiapkan tempat cuci tangan dan sabun. Kemudian, pencuci tangan berbasis alkohol hand sanitizer sesuai jumlah yang dibutuhkan, ada pengaturan jarak dan yang paling penting harus ada izin dari orang tua.
“Ini kita lakukan agar semua siswa-siswi bisa belajar dengan baik tanpa ada rasa takut dan kekhawatiran dengan adanya wabah virus corona pada saat melakukan proses pembelanjaran tatap muka di sekolah,” kata Asrun Lio saat ditemui di kantornya, Kamis 18 Juni 2020.
Selain itu, sekolah harus mengaktifkan kembali Unit Kesehatan Siswa (UKS) sebagai area isolasi pertama. Bila kemudian dalam proses belajar mengajar timbul gejala Covid-19 dari para siswa atau guru di sekolah.
“Ini penting dilakukan agar nantinya lebih cepat ditangani oleh petugas kesehatan untuk kemudian dirujuk ke rumah sakit terdekat sebagai rumah sakit rujukan Covid-19,” jelasnya.
Kata Asrun, kalau orang tua siswa meragukan anaknya untuk belajar langsung di sekolah, kata Asrun, pihaknya tidak akan melarang dan tidak dipaksakan untuk hadir di sekolah.
Bagi siswa yang tidak masuk, proses belajar bisa dilaksanakan di rumah lewat online, daring atau luring. Kalau luring apakah mengikuti pembelajar di televisi atau modul-modul yang disiapkan oleh sekolah.
“Tapi kepada seluruh orang tua siswa agar tidak cemas dan jangan menunjukkan rasa takut kepada anak saat menjalankan proses belajar mengajar di sekolah, karena Dikbud Sultra sudah menyaipkan semua protokol kesehatan dalam mencegah Covid-19,” jelasnya.
Secara nasional, kata Asrun, zona hijau baru 6 persen. Selebihnya masuk zona kuning dan merah, dan di Sultra sendiri yang zona hijau hanya Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep).
“Tetapi tugas kita saat ini adalah menyiapkan sekolah-sekolah untuk proses belajar mengajar. Jangan sampai zonanya sudah hijau lalu sekolah belum siap,” tutupnya.
Sementata belum lama ini, Gubernur Sultra H. Ali Mazi menyerahkan 300.000 masker dan 1.000 unit wastafel portable untuk seluruh siswa, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan di SMA, SMK, SLB se-Sultra pada Senin, 8 Juni 2020.
Hal ini dilakukan dalam rangka melakukan pencegahan dan pemberantasan Covid-19 di area institusi pendidikan dalam implementasi tatanan kehidupan baru atau New Normal di Bumi Anoa.
Ali Mazi mengatakan, masker dan wastafel portable ini merupakan salah satu upaya strategis untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, khususnya di area institusi pendidikan dalam menyiapkan implementasi tatanan kehidupan baru atau New Normal.
“Saya berpesan agar Dinas pendidikan dan Kebudayaan harus memastikan bahwa penyaluran masker dan wastafel ini sudah harus digunakan di sekolah sebelum tahun ajaran baru 2020-2021 dimulai,” ujar Ali Mazi.
Orang nomor satu di Sultra ini mengatakan, kegiatan edukasi berupa penyuluhan pencegahan dan pemberantasan Covid-19 harus terus dilakukan sampai seluruh masyarakat sadar dan siap menghadapi tatanan kehidupan baru.
“Saya mengajak khususnya kepada pendidik dan tenaga kependidikan agar berada pada garda terdepan sebagai penyuluh pencegahan dan pemberantasan Covid-19 dengan cara sederhana menerapkan protokol kesehatan,” tutupnya. (Adv).