BAUBAU, Rubriksultra.com- Baru-baru ini beredar video seorang pasien yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 dijemput petugas medis diatas kapal penyeberangan ferry di Kabupaten Wakatobi. Pasien tersebut dinyatakan positif setelah menjalani pemeriksaan di Kota Baubau.
Akibat tindakan nekat pasien tersebut, semua penumpang dan crew kapal ferry rute Kamaru-Wakatobi yang ditumpanginya terpaksa harus diisolasi.
Dikonfirmasi via telepon selulernya, Minggu 5 Juli 2020, Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau, Dr Wahyu menceritakan kronologi pasien 036 Baubau itu hingga bisa sampai di Kabupaten Wakatobi setelah dinyatakan positif Covid-19.
Awal mulanya, kata dia, tim Gugus Tugas Covid-19 Baubau menghubungi pasien untuk di karantina di rumah sehat terpusat di bilangan jalan raya Palagimata. Pasien dihubungi setelah hasil swab pasien dinyatakan positif bersama 20 orang lainnya pada Kamis, 2 Juli 2020 lalu.
Saat dihubungi untuk dikarantina, pasien menyatakan bersedia. Namun saat hendak dijemput di tempat tinggalnya, pasien berdalih akan datang sendiri ke tempat karantina diantar pamannya.
Beberapa jam berlalu, pasien tadi tak kunjung tiba. Tim pun kemudian mengambil tindakan untuk menjemputnya langsung kerumah tempat pasien menginap.
“Pasien tadi ternyata berbohong. Petugas kembali menghubunginya namun nomor telepon yang bersangkutan sudah dimatikan,” urai Dr Wahyu.
Dr Wahyu menjelaskan, sebenarnya pasien yang terdata di Kota Baubau ini bukanlah warga asli Kota Baubau. Yang bersangkutan awalnya merupakan pasien rujukan ke Siloam Buton yang berasal dari salah satu Puskesmas di Kabupaten Wakatobi.
Saat hendak melakukan perawatan, SOP Siloam Buton mewajibkan semua pasien rujukan untuk melakukan rapid tes. Ternyata hasilnya dinyatakan reaktif.
“Saat itu hasil rapid testnya dia reaktif. Setelah diswab, hasilnya positif keluar bersamaan dengan 20 lainnya beberapa waktu lalu,” ungkapnya.
Oleh karena pasien tidak lagi berada ditempat, tim Gugus Tugas Covid-19 Baubau melakukan penelusuran lintas Gugus Tugas Covid-19 di seluruh daerah di Sultra. Tim dari Kabupaten Wakatobi akhirnya memberi kabar kalau pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dengan label asal Kota Baubau itu ternyata sudah sampai di Wakatobi menumpangi kapal ferry.
Berkat kerjasama yang baik, pasien tersebut akhirnya berhasil dijemput dan diisolasi Gugus Tugas Covid-19 Wakatobi.
“Dia matikan hpnya, secara diam-diam menuju ke Wakatobi dengan menumpangi kendaraan umum dari Baubau menuju Kamaru, Kabupaten Buton. Kemudian pasien menyebrang ke Wakatobi dengan menumpangi kapal ferry,” jelasnya.
Imbas dari perbuatan pasien ini akhirnya berdampak pada orang lain dan perekonomian daerah. Kata dia, terdapat 26 penumpang beserta 16 awak kapal ferry yang terpaksa harus menjalani isolasi mandiri.
“Jadi sangat disayangkan, karena pasien ini tidak mempertimbangkan orang lain. Semoga kejadian serupa tidak lagi terulang. Diharapkan kejujuran dan kerjasama masing-masing demi keselamatan bersama,” pintanya. (adm)
Penulis: Ady