ASDP Baubau Merasa Dikelabui

Suharto

BAUBAU, Rubriksultra.com- General Manager PT.ASDP Ferry Indonesia Cabang Baubau, Suharto merasa dikelabui atas insiden pasien terkonfirmasi Covid-19 Baubau dengan kode pasien 036 yang berhasil menumpang di kapal Ferry Bahteramas II rute Kamaru–Wanci beberapa waktu lalu. Belakangan diketahui, pasien 036 ini memalsukan identitasnya.

“Nama asli pasien itu inisial H tapi dipalsukan menjadi inisial Y,” kata Suharto.

- Advertisement -

Tanpa menaruh curiga sedikitpun, pasien menjalani pengecekan suhu tubuhnya. Saat itu suhu tubuh pasien normal diangka 36,4 derajat.

“Sehingga saat itu diperbolehkan naik ke kapal. Ini sebenarnya kurang koordinasi dari tim gugus tugas,” katanya.

Suharto pun sangat menyayangkan tidak adanya pemberitahuan kaburnya pasien tersebut. Padahal hal ini bisa dicegah apabila ada pemberitahuan lebih dulu.

Dengan begitu, pasien yang dicurigai tidak akan diperbolehkan menumpangi kapal agar tidak berdampak kepada semuanya baik ABK Kapal maupun penumpang sehingga kapal bisa beroperasi sebagaimana biasanya.

“Tidak ada koordinasi, seharusnya ada informasi yang disampaikan ke kita kalau ada satu pasien yang kabur dengan identitas itu. Sehingga kita yang berada di lapangan bisa cepat mencegah, mengantisipasi terlebih dahulu. Kita khan kerja bersama, tidak mungkin hanya tim gugus tugas saja yang bekerja sendiri mencegah penyebaran Covid-19 ini, kerahasiaan pasien tentu kita utamakan,” ungkapnya.

Dikatakan, setelah 45 menit berada di kapal sesaat sebelum sampai di pulau Wanci barulah informasi dari tim gugus tugas itu masuk. Saat kapal sandar, tim gugus sudah siap menggunakan APD lengkap menjemput pasien.

“Dia sudah komunikasi sama tim gugus kalau tumpangi kapal kami, makanya pada saat kapal sandar, langsung dijemput,” jelas Suharto.

Suharto berharap kepada tim gugus tugas untuk kejadian serupa bisa dicegah sedini mungkin.

Baca Juga :  Tersangka Pembunuhan Pasutri di Baubau Terancam Hukuman Mati

“Semua tim gugus tugas semoga membangun komunikasi ke semua cek-cek point agar dapat mencegah, karena tim di lapangan tidak tahu wajah, nama ataupun indentitas pasien. Tahunya hanya cek suhu tubuh, kalau normal dibolehkan lewat atau naik ke kapal. Mari sama-sama mencegah penyebaran Covid-19,” tutupnya. (adm)

Penulis: Ady

Facebook Comments