84 Koperasi di Baubau Belum Laporkan RAT

H. Yakub

BAUBAU, Rubriksultra.com- Dinas Koperasi dan UMKM Kota Baubau mencatat terdapat 108 koperasi yang terdaftar di Kota Baubau. Dari jumlah ini, 84 diantaranya belum melaporkan hasil Rapat Anggota Tahunan (RAT).

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Baubau, H. Yakub menjelaskan, laporan RAT merupakan agenda wajib yang harus dilakukan tiap koperasi. RAT dilakukan setahun sekali paling lambat dilaksanakan dalam jangka waktu 6 bulan setelah tutup buku.

- Advertisement -

“Hingga saat ini baru 24 koperasi yang laporkan RAT. Sedang 84 sisanya belum,” kata H. Yakub di kantornya, Rabu 15 Juli 2020.

Kendati begitu, pihaknya tetap memberi kelonggaran bagi koperasi di Baubau untuk melaporkan RAT diatas enam bulan setelah tutup buku.

“Tapi kita juga tetap memberikan teguran pembinaan dengan menyurati mereka (Koperasi yang belum laksanakan RAT) untuk segera melaksanakan RAT karena dari situ kita nilai apakah koperasi yang mereka jalankan itu sehat, berjalan baik atau tidak,” tegasnya.

H. Yakub tidak menampik kalau pelaksanaan RAT mestinya dilakukan awal tahun. Namun kendala teknis yang ada dalam internal pengurus koperasi di Baubau makanya diberi toleransi.

“Walaupun lewat tidak jadi masalah, kita tetap apresiasi mereka, karena mereka sudah lakukan kewajibannya walaupun sudah lewat waktu. Nanti dilihat lagi, karena dari situ penilaian sehat tidaknya suatu koperasi,” ungkapnya.

Kalaupun ke-84 koperasi ini belum juga melakukan RAT, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Koperasi tidak bisa diberikan sanksi tapi hanya bisa diberikan pembinaan.

“Kita hanya bisa lakukan imbauan untuk laksanakn RAT karna kita juga tidak bisa intervensi mereka. Apalagi saat ini masih pandemi sehingga sulit untuk laksanakan RAT. Bila ingin melaksanakan RAT, kita sampaikan mekanismenya sesuai protokol kesehatan,” katanya.

Baca Juga :  Tamu FKMA ASEAN Diajak Wisata Keliling Kota Baubau

Kata H. Yakub, RAT menjadi penilaian khusus untuk diusulkan di kementerian untuk diberi Nomor Induk Koperasi (NIK). Olehnya, koperasi akan terus diberikan pembinaan teknis.

“Seandainya kita diperlukan menyangkut manajemennya secara teknis kita bantu. Selebihnya kita hanya bisa membina bagaimana agar bisa kembali normal,” tutupnya. (adm)

Penulis: Ady

Facebook Comments