Hingga Juli, Terjadi 9 Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Bombana

Bupati Bombana, H. Tafdil saat melantik 144 tim Satgas TP2A Bombana beberapa waktu lalu. (Foto Agus)

RUMBIA, Rubriksultra.com- Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Bombana masih terus terjadi. Tercatat sudah 9 kasus hingga Juli 2020.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Bombana, Hj. Sitti Sapiah mengatakan, angka kekerasan perempuan dan anak akhir-akhir ini kerap terjadi di wilayah Bombana. Pada 2020 hingga Juli sudah terdapat 9 kasus.

- Advertisement -

“Terbanyak di pulau Kabaena,” katanya.

Hj. Sitti Sapiah merinci kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan sebanyak 34 kasus pada 2017. Pada 2018 sebanyak 19 kasus dan 2019 sebanyak 13 kasus.

Dari catatan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tersebut motifnya beragam, mulai dari karena ekonomi, pergaulan anak dan kondisi wilayah tersebut.

“Kondisi inilah yang membuat Pemda Bombana membentuk Tim Satgas TP2A,” tandasnya.

Ketua Tim Satgas TP2A Bombana, Andi Nirwana Sebbu mengatakan, terdapat 144 anggota Satgas yang dilantik Bupati Bombana, H. Tafdil pada 2019 lalu. Tim tersebar di tiap desa dan kelurahan.

Kata dia, tim ini berfungsi memberikan pemahaman tentang bahaya tindak kekerasan perempuan dan anak. Tim harus mampu bekerja profesional dalam memantau serta memediasi perkara kekerasan pada perempuan dan anak di wilayah masing-masing.

“Namun, Satgas tersebut belum berfungsi dengan baik dikarenakan beberapa hal. Diantaranya ya, karena faktor, Kita tahu bahwa satgas ini adalah relawan yang tidak memiliki honor. Dimana kita tahu sendiri anggaran kita terbatas terkait hal itu,” bebernya

Selain faktor anggaran yang terbatas, juga karena kurangnya koordinasi. Akibatnya relawan satgas belum memahami tugas dan fungsinya masing-masing.

“Saya akan ketemu pengurus satgas yang ada di desa maupun kelurahan sebanyak 144 orang ini. Mungkin ada satgas yang tidak aktif dan tidak mampu mengendalikan tugasnya, kita akan ganti,” tegasnya.

Baca Juga :  Senator Asal Sultra Ajak Majelis Taklim di Bombana Jadi Jurkam Prokes Covid-19

Dalam waktu dekat pula, pihaknya akan mengadakan sosialisasi yang melibatkan instansi terkait, baik pemerintah daerah, TNI, Polri, dan tim penggerak PKK (TP-PKK) itu sendiri.

“Tapi yang pertama, kami akan lakukan rapat koordinasi para satgas di Kabupaten Bombana, setelah itu bersama dengan TP- PKK dan DP3A untuk melakukan sosialisasi per kecamatan tentang bagaimana pencegahan kekerasan maupun pelecehan terhadap perempuan dan anak,” tuturnya.

Ia berpesan kepada masyarakat khususnya orang tua untuk tetap mengawal anak meskipun sudah usia remaja. Khususnya di pulau Kabaena yang merupakan daerah terpencil dan masih rawan. (adm)

Penulis : Agus. S

Facebook Comments