BAUBAU, Rubriksultra.com- Sekitar 30 ton kapuk dalam gudang milik La Mahu di bilangan jalan Wa Ode Walanda, Kelurahan Wameo, Kecamatan Batupoaro, Kota Baubau hangus terbakar sekira pukul 13.00 WITa, Kamis 23 Juli 2020.
Api disadari pertama kali oleh anak gadis pemilik gudang, Dian. Kepada awak media, Dian mengaku api tiba-tiba saja membesar sekitar pukul 13.00 selepas waktu shalat zuhur.
Kata dia, saat itu tidak ada aktifitas di sekitar gudang. Karena panik, dirinya langsung keluar teriak minta tolong kepada tetangga.
Beruntung, tetangga sekitar merespon cepat dengan mencoba membantu memadamkan api lalu menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Baubau.
Dian memperkirakan terdapat sekitar 30 ton kapuk yang baru saja sampai dari NTT. Rencananya kasur kapuk akan dikirim ke daerah timur Indonesia.
“Api menghanguskan semua (dua gudang). Kerugian kita sekitar ratusan juta,” ungkap Dian di lokasi kejadian.
Kepala Dinas Damkar Baubau, MZ Tamsir Tamim menuturkan informasi diterima sekitar pukul 14.10 WIta.
“Dengan respon cepat, empat menit sampai di lokasi,” tuturnya.
Ia mengaku sulit menjinakan api karena yang dihadapi adalah kapuk. Api membakar kapur dari bawah sehingga membuat kabut asap tebal saat disiram air.
Meski begitu, berkat kerjasama yang baik, api bisa dijinakan dan kabut asap dapat diredam dengan menggerakan lima unit mobil damkar dan dua mobil tangki penyuplai air.
“Memang lama kita padamkan karena kapuk yang perlu diredam, karena api dari bawah sulit dipadamkan. Apalagi pertama kita alami kesulitan karena listrik belum dipadamkan. Untungnya kita berusaha sehingga bisa padamkan api,” jelasnya.
Beruntung kejadian ini tidak menelan korban jiwa, hanya saja kerugian materiil ditaksir ratusan juta rupiah. (adm)
Penulis: Ady