BAUBAU, Rubriksultra.com- Pemerintah Kota Baubau bersiap memberlakukan rekayasa sosial penerapan new normal.Peraturan Wali Kota (Perwali) yang mengatur hal itu telah dirampungkan.
Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Baubau, Dr Roni Muhtar mengatakan, upaya tersebut sebagai langkah strategis Pemkot Baubau untuk menghentikan penyebaran Covid-19. Salah satu yang diatur yakni memperketat setiap orang yang akan keluar dan masuk wilayah Kota Baubau.
Kata dia, seluruh akses pintu masuk ke Baubau akan dijaga dengan pola jaga berbeda tidak lagi seperti dulu. Setiap orang yang akan masuk ke Kota Baubau harus mematuhi protokol kesehatan yakni diharuskan sudah memakai masker.
Bila ditemukan ada orang yang masuk ke Baubau tidak menggunakan masker akan disuruh pulang ke daerah asalnya. Aturan itu pula berlaku bagi warga Baubau yang akan keluar dari Baubau juga diharuskan untuk memakai masker.
“Jadi ini bukan lagi hanya sebuah imbauan ataupun sosialisasi, tapi akan ditindaklanjuti dengan pembuatan Perwali Baubau yang sekarang ini sudah selesai dibuat. Sehingga, nantinya bila ada yang melanggar maka akan diberi sanksi sesuai dengan Perwali tersebut,” katanya.
Dr Roni Muhtar menjelaskan, 75 persen persebaran virus Corona akan terselesaikan atau tertangani bila memperhatikan empat hal penting. Diantaranya memakai masker, mencuci tangan baik menggunakan hand sanitizer maupun menggunakan sabun, jaga jarak dan konsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
“Sekarang ada temuan terbaru bahwa virus ini juga sudah melalui udara sehingga menjadi wajib menggunakan masker. Karenanya, pemakain masker ini akan digempur kembali sosialisasinya di Baubau,” katanya.
Namun sebelum menerapkan penggunaan masker secara resmi untuk keluar-masuk ke Baubau, terlebih dahulu Pemkot Baubau akan memproduksi 15 ribu masker untuk dibagikan kepada masyarakat pada saat sosialisasi nanti. Pembagian akan dilakukan segera.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Baubau, dr Lukman menjelaskan, rekayasa sosial akan diterapkan di seluruh lini. Bukan hanya dilakukan di pasar, tapi bisa dimulai di tempat kerja.
“Karena itu, Puskesmas bisa berinovasi dalam upaya merekayasa bagaimana pasien bisa masuk dan orang dalam puskesmas bisa meminimalisir transmisi tidak ada pasien yang membawa virus,” katanya. (adm)
Penulis : Ady