LABUNGKARI, Rubriksultra.com- Berhembus isu Bupati Buton Tengah (Buteng), H. Samahuddin tak menghadiri pemakaman Wakil Bupati Buteng, La Ntau pada Rabu 5 Agustus 2020 lalu. Bupati Buteng, H. Samahuddin pun menegaskan bila isu itu tidaklah benar adanya.
H. Samahuddin bercerita, sejak mendengar kabar Wakil Bupati Buteng, La Ntau tutup usia pada Selasa, 4 Agustus 2020, dirinya bersama keluarga didampingi sekda dan sejumlah kepala OPD langsung bergegas ke rumah duka.
“Kami di rumah duka mulai jam empat sore hingga menjelang maghrib,” kata H. Samahuddin di kediamannya, Sabtu 8 Agustus 2020.
Di hari pemakaman, Rabu 5 Agustus 2020, dirinya kembali bersiap ke rumah duka guna mengantar almarhum ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Namun, kabar lainnya datang disaat bersamaan.
“Sekitar pukul 10.00 WITa pagi itu, kita sudah siap bersama kepala OPD untuk ke rumah duka. Namun tiba-tiba ada penyampaian dari Kasat Pol PP, La Jamuri bahwa bupati dan para ASN hanya dipersilahkan di luar pagar rumah duka,” katanya.
H. Samahuddin tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Apalagi pemberitahuan yang sama datang sebanyak dua kali.
“Sebelumnya di hari pertama itu ajudan saya di telepon Anggota DPRD Buteng dari fraksi Nasdem, La Ode Alim Alam yang menyampaikan bahwa saya tidak boleh masuk untuk melayat ke dalam rumah,” katanya.
Meski begitu, H. Samahuddin tetap membulatkan tekad melayat sang sahabat pergi ke pangkuan Ilahi. Meskipun hanya duduk dan berdiri di luar pagar rumah almarhum.
“Didalam hati saya memaafkan semua kekhilafan beliau dan saya juga meminta maaf kepada almarhum. Saya tetap mendoakan almarhum agar dilapangkan kuburnya meski saya hanya memandang dari jauh ketika teman saya diantar ke tempat peristirahatan terakhirnya karena langkah saya dibatasi untuk melihat wajah sahabat saya untuk terakhir kali,” tutupnya. (adm)