DPRD Baubau Aminkan Rencana Pembelian Alat PCR

Ilustrasi alat uji PCR. (Foto Int)

BAUBAU, Rubriksultra.com– DPRD Kota Baubau mengaminkan rencana Pemerintah Kota Baubau untuk membeli alat Polymerase Chain Reaction (PCR). Pembelian alat boleh menggunakan alokasi Biaya Tidak Terduga (BTT) yang telah ditetapkan dalam APBD Perubahan 2020.

Ketua DPRD Kota Baubau, H. Zahari menjelaskan, terdapat dua item BTT yang ditetapkan. Pertama BTT khusus penanganan pandemi Covid-19 sekitar Rp 46 miliar dan kedua BTT diluar penanggulangan Covid-19 sekitar Rp 41 miliar yang boleh digunakan seluruh OPD.

- Advertisement -

“BTT Rp 46 miliar tadi memang diporsikan khusus untuk menangani Covid-19 dari dampak yang ditimbulkan. Jadi Pemkot sudah boleh membeli PCR Swab pakai APBD Perubahan yang baru saja kita tetapkan,” kata H. Zahari di kantor DPRD Baubau, Senin 28 September 2020.

Kata dia, pembelian alat PCR termasuk dalam penanganan dampak dari Covid-19. Apalagi kehadiran alat ini akan mempercepat diagnosis sampel yang telah diambil petugas kesehatan.

Kendati begitu, Legislator Golkar ini tetap mewanti-wanti Pemkot Baubau agar tidak menggunakan BTT Rp 46 miliar tersebut di luar penanggulangan wabah Covid-19.

“Karena kalau digunakan untuk kegiatan lain, maka itu akan jadi masalah lagi dikemudian hari,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Baubau, Dr Wahyu telah mengajukan usulan pembelian alat PCR dalam rapat di kantor Bappeda pada Kamis 19 Agustus 2020 lalu.

Hanya saja, pihaknya ragu-ragu merealisasikan pengadaan alat pendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri atau virus itu.

“Yang menjadi problem, waktunya sangat sempit kalau direalisasikan pada APBD Perubahan 2020 karena alat ini belum diproduksi di Indonesia. Pengadaannya harus dipesan di luar negeri,” kata Dr Wahyu

Menurutnya, biaya pengadaan PCR ini ditaksir membutuhkan anggaran sedikitnya Rp 2 miliar. Pengiriman sampai ke Baubau akan menggunakan kapal laut dan membutuhkan waktu, sehingga barangnya tiba di Kota Baubau sudah menyeberang tahun.

Baca Juga :  Kesadaran Protokol Kesehatan di Baubau Masih Minim

“Selain itu, masalah yang tidak kalah rumitnya juga adalah belum adanya Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengoperasikan alat PCR itu,” tutupnya. (adm)

Penulis: Ady

Facebook Comments