Ali Mazi Bakal Ubah Kota Tua Kendari Jadi Kawasan Pariwisata Terintegrasi

Gubernur Sultra, H. Ali Mazi saat membuka presentase di ruang Serbaguna Rujab Gubernur Sultra, Sabtu 3 Oktober 2020. (Foto Istimewa)

KENDARI, Rubriksultra.com- Gubernur Sultra, H. Ali Mazi bakal mengubah kota tua (Kendari lama) menjadi kawasan pariwisata terintegrasi. Visi besar ini disampaikan dalam presentase di ruang Serbaguna Rujab Gubernur Sultra, Sabtu 3 Oktober 2020.

“Saya dan Pak Lukman Abunawas, akan menjadikan Sulawesi Tenggara ini sebagai provinsi budaya dan pariwisata,” kata H. Ali Mazi saat membuka presentasinya.

- Advertisement -

Dalam presentasi selama 60 menit, visi Gubernur Ali Mazi yang hendak mengubah kawasan Kota Tua (Kendari Lama) sanggup membuat hadirin terpukau berkali-kali. Tentu saja, visi besar ini terkait penataan kawasan (revitalisasi dan pembangunan) Kendari Tua, bahkan dikomparasikan dengan prospektus Singapura sebagai negara kecil tanpa SDA yang mampu menjadi negara kaya karena PAD dan kepariwisataan.

Gubernur Ali Mazi percaya bahwa visinya akan menjadi misi yang prestisius. Kota Kendari harus maju dan modern sebagai ibukota Sulawesi Tenggara.

Di hadapan calon investor, presentasi ini dilengkapi dengan video eksisting kota lama Kendari sebelum Pembangunan Jembatan Teluk Kendari, dan video eksisting kawasan yang sama setelah rampungnya Jembatan Teluk Kendari. Gubernur Ali Mazi juga akan menghadirkan kembali China Town yang dulu pernah ada, yang terkena proyek sprit Jembatan Teluk Kendari.

Bersama Jembatan Tona, Jembatan Teluk Kendari (JTK) adalah program Gubernur Ali Mazi ketika menjabat Gubernur Sultra di periode 2003-2008. Deskripsi dan rancangan awal pembangunan Jembatan Teluk Kendari terekam dengan baik dan dapat dibaca di buku “Stelsel Masyarakat Sejahtera- Sultra Raya 2020”, terbitan tahun 2003.

Gagasan ini akan menjadikan Kota Kendari sebagai kawasan wisata terpadu juga sudah dirancang sejak tahun 2003, bersamaan dengan rancangan struktur Jembatan Teluk Kendari.

Gubernur Ali Mazi telah mendesain kawasan Kendari Tua menjadi vocal point (titik fokus) untuk Kota Kendari. Nantinya, kawasan Kendari Tua yang telah direvitalisasi itu akan terkoneksi dengan Kawasan Pariwisata Terpadu Toronipa, Jembatan Teluk Kendari, kawasan Tugu Persatuan/MTQ Square, pelabuhan Kendari-Wawonii, jalur pelayaran Kendari-Luwuk-Gorontalo- Bitung-Miangas, kawasan pariwisata di Muna, di Baubau, di Wakatobi, di Konsel, di Bombana, dan di Kolaka.

Baca Juga :  UT Kendari Wisuda 561 Mahasiswa

Ali Mazi meyakini gagasan besar ini butuh dukungan besar. Olehnya dibutuhkan dukungan seluruh stakeholder yang ada dan semua pihak yang menangani kebijakan di tingkat pusat.

“Besar harapan kami hadirnya pemerintah pusat secara interventif dalam anggaran penataan ini. Akan kita atur juga skema investasi bagi pihak manapun yang siap berinvestasi kepariwistaan di kawasan potensial ini,” kata Gubernur Ali Mazi.

Mengenai penataan kawasan kota tua, sebelum lanjut ke tahap pembangunan fisik, konsep penataannya baru akan dimasukkan dalam pembahasan APBD 2021.

Dalam visi gubernur, Kendari akan menjadi sebuah kota besar dan titik penting di kawasan Indonesia Tengah, dan Sulawesi. Sejak dimukimi, Kendari sudah menampakkan potensinya sebagai kawasan multikultural, multisosial, dan multidimensional.

Kawasan ini memenuhi syarat sebagai sebuah metro dengan segala fasilitas pendukung yang fungsional. Sebagai kawasan yang disebut sebagai “kota paling aman di Indonesia”, Kendari memiliki segala ukuran untuk dijadikan basis investasi untuk city tourism.

“Kita semua punya kewajiban membangun Sulawesi Tenggara, membangun Kota Kendari, tempat kita dilahirkan, tempat kita untuk mencari nafkah. Ini penting sekali. Jadi, jangan pernah beranggapan bahwa ada warga kelas dua. Di Kota Kendari tidak ada warga kelas dua. Di sini kita semua sama. Tidak boleh ada penonjolan suku dan ras. Kita satu, warga Kota Kendari, warga Sulawesi Tenggara. Hak-hak kita semua dilindungi oleh Undang-undang. Ini yang paling penting, sehingga kita bahu membahu, bekerja sama, membangun daerah ini dalam kebersamaan. Silaturahmi di antara sesama kita,” tegas Ali Mazi. (adm)

Facebook Comments