Komunitas Baubau Coffee Enthusiast Bagikan Kopi Gratis di Kotamara

Komunitas Baubau Coffee Enthusiast membagikan racikan kopi ala Turki secara gratis di Kotamara, Minggu 4 Oktober 2020 pagi tadi. (Foto Ady)

BAUBAU, Rubriksultra.com- Sekelompok pemuda yang tergabung dalam Komunitas Baubau Coffee Enthusiast dari berbagai kedai kopi di Kota Baubau membagikan racikan kopi ala Turki secara gratis. Giat dilaksanakan di Kotamara, Minggu 4 Oktober 2020 pagi tadi.

Salah satu penggiat kopi, Gego Pratama menuturkan, kegiatan ini sengaja dilakukan dalam rangka memperingati hari kopi sedunia yang jatuh pada 1 Oktober 2020 lalu. Kopi disuguhkan secara gratis kepada pengunjung yang bersantai selepas berolahraga.

- Advertisement -

Kata dia, jenis kopi yang disuguhkan adalah kopi tradisional Kaongke-ongkea. Metode racikan kopi yang mereka gunakan pun terbilang unik.

Kopi yang telah diseduh air, dipanaskan di atas media pasir di dalam kuali menggunakan kompor. Setelah dirasa matang, kopinya kemudian disajikan dengan diberi pemanis sesuai selera (Bisa gula merah atau gula pasir).

Masyarakat cukup antusias mencicipi racikan kopi tersebut. Acapkali pengunjung juga bertanya soal metode yang mereka gunakan.

“Metode yang kita gunakan ini ala Turki,” kata Gego Pratama.

Selain caranya yang unik, menurut Gego Pratama, metode yang populer di Turki ini sengaja dipilih karena hasil ektraksi kopinya bisa lebih maksimal.

“Metode ini bisa menghasilkan citarasa kopi yang lebih kuat,” tandasnya.

Dilansir dari majalah.oteencofee.co.id, metode seduh ala Turkish Coffee termasuk salah satu teknik tertua dalam sejarah penyeduhan kopi.

Sebelum alat-alat seduh modern diciptakan, Turki sudah lebih dahulu telah membuat kopi dengan cara khusus sejak abad ke-15, dengan memakai pot tertentu yang dikenal dengan cezve (diucapkan “jezz-va”).

Turki sendiri termasuk jajaran negara-negara pertama yang mengenal kopi begitu tanaman bergenus Coffea ini ditemukan di Ethiopia. Ada beberapa versi yang menyebutkan bagaimana kopi masuk ke Turki, tapi yang paling umum adalah versi Ottoman dari Yemen.

Baca Juga :  Rekrutmen CPNS Dibuka, Baubau Pastikan Jumlah Formasi ke Menpan

Konon di tahun 1557, seorang Gubernur Ottoman bernama Ozdemir Pasha mengetahui ada minuman baru di wilayahnya yang terbuat dari biji kopi.

Setelah mencoba, ia pun mengenalkannya kepada Raja Sulaiman. Minuman ini kemudian membuat Raja terkesan sehingga kopi disahkan sebagai minuman resmi kerajaan.

Setelah itu, kopi segera menyebar cepat ke seluruh penjuru Turki, lalu masuk ke Indonesia, dan selanjutnya ke dataran Eropa .

Di tahun 1554, kedai kopi pertama Kaveh Kanes dibuka di Istanbul. Pada masa itu mereka bahkan telah memperkerjakan ahli khusus peracik kopi yang dikenal dengan istilah Kahveci Usta.

Pada zaman ini pula kopi dianggap sebagai komoditi paling berharga di Turki. Beberapa catatan menyatakan bahwa hukum pada masa itu bahkan memberi hak kepada para wanita untuk menceraikan suami mereka jika para suami tersebut tidak bisa menyuplai kebutuhan kopi sehari-hari. (adm)

Penulis : Ady

Facebook Comments