Tak Dilayani, Warga Baubau Meninggal di Teras Puskesmas Wajo

Suasana di rumah duka, Minggu, 4 Oktober 2020 malam. (Foto Istimewa)

“Petugas sudah mencoba menghubungi supir ambulance, tetapi karena sudah tengah malam mungkin supirnya sudah beristirahat,” kata Wa Ode Nurbayani saat ditemui di Dinas Kesehatan Kota Baubau, Senin 5 Oktober 2020.

BAUBAU, Rubriksultra.com- Muhammad Kadir, warga yang beralamat di jalan Budi Utomo, Kelurahan Wangkanapi, Kecamatan Wolio meninggal dunia di teras Puskesmas Wajo. Almarhum diduga tidak mendapat pelayanan medis dari pihak Puskesmas Wajo pada Minggu, 4 Oktober 2020 malam.

- Advertisement -

Salah satu keluarga almarhum, Wa Ode Lina menuturkan, kejadiannya bermula pada pukul 21.45 Wita. Saat itu pasien mengeluh sesak napas.

Melihat kondisinya yang kritis, Ia meminta tolong tetangga rumahnya untuk mengantar pasien dengan menggunakan sepeda motor menuju Puskesmas Wajo. Namun setibanya disana,  justru tak mendapat perawatan sama sekali.

“Saat kami tiba di Puskesmas, kondisinya makin kritis. Tapi sama sekali tidak ada tindakan medis apapun dari petugas disana. Jangankan dikasih alat bantu, dipegang pun tidak oleh mereka,” kata Wa Ode Lina ditemui di rumah duka, Minggu 4 Oktober 2020.

Wa Ode Lina mengungkapkan, yang lebih mencengangkan adalah ketika tiba di Puskesmas Wajo, almarhum tidak diizinkan masuk di ruang perawatan tanpa alasan yang jelas. Pihaknya diminta untuk menunggu di teras samping Puskesmas.

“Saya sempat bermohon agar segera dilakukan pemeriksaan karena kondisi pasien semakin memburuk,” katanya.

Tak sampai disitu, pada saat menunggu, pasien sempat tak sadarkan diri dan terbaring lemas di pelataran teras lebih kurang 30 menit. Akan tetapi tidak ada satu pun dokter dan perawat yang datang menanganinya.

Naas, sesaat kemudian pasien menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 22.30 Wita tanpa ada satu pun tindakan medis.

“Meski sudah tidak sadarkan diri, almarhum dibiarkan terlantar. Para perawat hanya bilang tidak ada oksigen. Bahkan disuruh ke Palagimata saja. Kami sempat meminta agar di siapkan mobil ambulance, tetapi petugas puskesmas mengatakan tidak ada kunci mobilnya,” ucapnya.

Baca Juga :  Rp 20 Miliar Jaring Pengaman Sosial di Baubau, H. Zahari: Data Jangan Tumpang Tindih

Kepala Puskesmas Wajo, Wa Ode Sitti Nurbayani membantah  telah menerlantarkan pasien. Hal ini dikarenakan pada saat kejadian petugas jaga telah mengarahkan pasien agar langsung menuju RSUD Baubau untuk mendapat perawatan intensif.

“Keluhannya sesak napas. Kejadiannya juga begitu cepat. Petugas jaga malam sempat mengarahkan agar langsung ke Palagimata dikarenakan alat medis kami sangat terbatas. Yang bertugas pada shift malam juga mayoritas adalah bidan dan pada saat kejadian tengah menangani pasien melahirkan,” kata Wa Ode Nurbayani saat ditemui di Dinas Kesehatan Kota Baubau, Senin 5 Oktober 2020.

Menanggapi tidak disiapkan supir ambulance untuk mengantar pasien yang tengah kritis, Wa Ode Nurbayani mengungkapkan para petugas telah berupaya untuk menghubungi supir ambulance.

“Petugas sudah mencoba menghubungi supir ambulance, tetapi karena sudah tengah malam mungkin supirnya sudah beristirahat,” jelasnya.

Dikatakan, kejadian ini juga murni kesalahan komunikasi antara keluarga dan Puskesmas. Ia pun berjanji akan terus berupaya meningkatkan pelayanan agar kejadian-kejadian lainnya tidak terulang kembali.

“Kami akan tingkatkan mutu pelayanan. Saya selaku Kepala Puskesmas Wajo mengucapkan turut berbela sungkawa atas wafat almarhum,” tutupnya. (adm)

P enulis : Syahrir

Facebook Comments