Ali Mazi Paparkan Potensi Investasi Sultra ke BKPM RI

Gubernur Sultra, H. Ali Mazi memaparkan sejumlah potensi investasi ke BKPM RI dalam pertemuan virtual di Ruang Merah Putih, Rumah Jabatan Gubernur Sultra, Selasa 6 Oktober 2020. (Foto Istimewa)

KENDARI, Rubriksultra.com- Gubernur Sultra, H. Ali Mazi memaparkan sekaligus menawarkan sejumlah potensi investasi ke Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia. Hal itu disampaikan dalam pertemuan virtual di Ruang Merah Putih, Rumah Jabatan Gubernur Sultra, Selasa 6 Oktober 2020.

Sejumlah potensi investasi yang ditawarkan Gubernur Ali Mazi masing-masing di bidang kepariwisataan, perikanan, pertanian, dan pertambangan Sultra.

- Advertisement -

Gubernur Sultra, Ali Mazi mengatakan, selain Wakatobi yang dimasukkan dalam 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan sebagai salah satu penerima serta pengelola proyek prioritas strategis senilai total Rp 161 triliun, gugus pulau Labengki juga potensial dikembangkan. Apalagi gugus pulai ini serupa Raja Ampat di Papua.

“Labengki (di Konawe Utara,red) dengan segala potensinya itu sangat siap dikembangkan. Bersama BKPM-RI, Pemprov Sultra siap bekerja sama untuk keragaman potensi luar biasa yang bisa kita kembangkan di Timur Indonesia,” katanya.

Kata dia, sebagai hubungan sejumlah lokasi pariwisata seperti Wakatobi, Labengki, Padamarang, Keraton Buton, Wawoni’I, Atol Sagori, dan lainnya, jalan pariwisata Kendari–Toronipa yang sedang dirampungkan dan akan selesai keseluruhan pada 2021.

Olehnya, Ali Mazi berkeinginan agar BKPM RI bisa hadir dalam pengembangan sejumlah potensi yang bermunculan dengan hadirnya hub Kendari–Toronipa. Bahlil Lahadalia pun diundang untuk hadir bersama Presiden Joko Widodo dalam peresmian Jalan Pariwisata Kendari–Toronipa.

“Pembangunan seperti ini tentu butuh dukungan dari Pemerintah Pusat, khususnya BKPM-RI,” katanya.

Menurutnya, jika hendak membangun kepariwisataan, maka polanya akan berjalan lebih baik dengan dukungan infrastruktur transportasi udara bertaraf internasional. Makanya sejumlah bandara di Sultra perlu dinaikkan statusnya melalui rekomendasi BKPM-RI.

“Saya akan menyurati pemerintah pusat dan meminta dukungan Kepala BKPM-RI soal peningkatan status bandara. Saya sudah sejak 2003 mengusulkan agar status Bandara Haluoleo ditingkatkan menjadi Bandara Embarkasi Haji, namun sampai hari ini belum diberikan. Lambannya pemenuhan permintan itu karena status bandara yang belum internasional,” jelasnya.

Baca Juga :  Kominfo Sultra Siap Integrasikan Aplikasi Simdata Buka Info

Sultra juga telah mencadangkan lahan 180 hektar untuk pembangunan Kawasan Industri Perikanan Terpadu (KIPT) di Pasarwajo, Kabupaten Buton. Terdapat peluang besar ketika dirinya memimpin delegasi Sultra ke Washinton DC dan New York, Amerika Serikat.

Difasilitasi oleh RARE Indonesia di hadapan para investor perikanan Amerika Serikat kala itu, Ali Mazi mengaku memaparkan potensi tuna di perairan Sulawesi Tenggara, sebagai perairan penghasil Tuna terbaik dan terbanyak di Indonesia saat ini.

“Para investor sangat mendukung rencana besar pembangunan KIPT Sultra itu. Konsep ini telah saya paparkan di Bappenas, sehingga penting pula saya sampaikan untuk mendapat dukungan BKPM-RI. Jika semua pihak memberi dukungan dan fasilitasi, maka percepatan pembangunan KIPT dapat segera terwujud,” terangnya.

Terkait limpahan potensi sektor pertambangan di Sultra, kepada Bahlil Lahadalia, Ali Mazi meminta koordinasi yang lebih intensif mengenai pemanfaatan perizinan dan konkrisitas permasalahannya.

Pihak Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (KTSP) Sultra telah melakukan pertemuan dengan BKPM-RI dan ada 97 izin dikeluarkan untuk pembangunan smelter, tetapi hanya empat yang telah mengaktifkan perizinannya saat ini, yakni: PT. Aneka Tambang, PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI), PT. Obsidian Stainless Steel (OSS), dan PT Bintang Smelter Indonesia (BSI).

“Artinya, ada 93 izin smelter yang belum difungsikan. Saya meminta kepada Kepala BKPM-RI untuk mengkonsolidasikan seluruh perizinan itu dalam bentuk koordinatif kepada Kepala Pemerintahan, sehingga berbagai masalah yang mereka hadapi dan yang mengambat investasinya dapat segera diselesaikan bersama-sama, atau dengan opsi lain berupa kerja sama dengan Perumda Sultra,” terangnya.

Kepala BKPM-RI, Bahlil Lahadalia akan segera menuntaskan sekian persoalan teknis yang disampaikan oleh Gubernur Sultra Ali Mazi. Dengan begitu tugas-tugas kelembagaan yang dipimpinnya juga akan berjalan lebih lancar. (adm)

Facebook Comments