Polres Baubau Ulurkan Tangan untuk Naufal, Bocah Asal Buteng Tanpa Anus

Kapolres Baubau, AKBP Rio Tangkari saat menyempatkan diri mengantar Naufal berobat ke Makassar di pelabuhan Murhum Baubau, Selasa 15 Desember 2020. (Foto Ady)

BAUBAU, Rubriksultra.com- Faris Naufal, bocah usia 5 tahun asal Desa Moko, Kabupaten Buton Tengah (Buteng) yang sejak lahir hidup tanpa memiliki anus mendapat perhatian banyak pihak. Salah satunya Kapolres Baubau, AKBP Rio Tangkari bersama jajaran tergerak hati mengulurkan tangan untuk membantu Naufal agar melakukan operasi lanjutan pembentukan lubang anus.

Ditemani sang nenek, Wa Tema, Naufal akhirnya diberangkatkan ke Makassar untuk mendapatkan perawatan. AKBP Rio Tangkari bahkan menyempatkan diri mengantar sang bocah di pelabuhan Murhum Baubau, Selasa 15 Desember 2020.

- Advertisement -

Sebelum mendapat perawatan, Naufal harus buang air besar melalui saluran yang disambung dari usus hasil operasi sementara. dr Aza Patullah Zai yang merawat Naufal mendiagnosis sang bocah menderita penyakit bawaan lahir yang disebut Atresia Ani atau Anus Iperfota.

Kapolres Baubau, AKBP Rio Tangkari mengungkapkan, setelah mendengar kisah Naufal, semua jajaran Polres Baubau terketuk hati mengurangi bebannya. Lahirlah inisiatif seluruh jajaran untuk urunan menyisihkan sedikit rezekinya untuk Naufal.

“Alhamdulillah dalam waktu dua hari terkumpul terkumpul bantuan Rp 30 juta. Diharapkan bantuan itu dapat bermanfaat dan meringankan beban untuk kebutuhan selama di Makassar, sebab paling cepat mereka harus berjuang 6 bulan sampai Naufal pulih,” kata AKBP Rio Tangkari saat mengantar Naufal ke kapal.

Nenek Naufal, Wa Tema sempat meneteskan air mata saat Kapolres Baubau memberikan bantuan. Wa Tema sangar mengucap syukur dan terima kasih.

Wa Tema berkisah, Naufal sudah ia rawat sejak berusia belum cukup setahun. Ibunya, Liliani terpaksa harus berjuang di tanah rantau pasca melahirkan Naufal untuk mengumpulkan uang guna operasi anaknya.

Namun, kisah pilu kembali menimpa sang bocah tatkala ibundanya dipanggil yang kuasa pada 2019 lalu. Ketika itu usia Naufal masih 4 tahun.

Baca Juga :  Monianse Serahkan Bantuan Sembako ke 30 Pedagang Terdampak Cuaca Ekstrem

Sementara bapak kandung Naufal juga berada di tanah rantau Papua, tempat dimana ibu dan bapaknya bertemu. Namun, bapak Naufal kini telah menikah lagi, beruntung bapaknya tetap mengirim uang buat kebutuhan Naufal.

Kata Wa Tema, memang sejak lahir, Naufal tidak pernah merasakan dekapan seorang bapak. Rintihan tangisnya selalu tersedu didalam didekapannya sampai terdiam dan terlelap.

“Saya sangat berterima kasih kepada bapak Kapolres Baubau dan semua yang telah membantu. Semoga cucuku bisa segera dioperasi dan bisa hidup normal,” harap Wa Tema berkaca-kaca.(adm)

Laporan : Ady

Facebook Comments