BAUBAU, Rubriksultra.com – Akses Internet belum merambah seluruh wilayah desa yang ada di Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara. Contohnya, di Desa Dahiango, Kecamatan Mawasangka. Jika ingin mengakses jaringan telepon seluler, cobalah untuk memanjat pohon jati di belakang kantor desa.
Laporan : La Ode Aswarlin
Aura bahagia terpancar di balik senyum mengulum Aipda Sudirman. Dia begitu puas, seperti baru saja menyelesaikan misi besar dalam hidupnya. Momen kebahagian itu sempat diabadikan dengan kamera depan telepon selulernya.
Diatas pohon jati sekira 5-7 meter, Aipda Sudirman mengirimkan laporan situasi keamanan kepada komandannya. Proses pemungutan suara yang sudah akan dimulai termasuk gambaran tentang kondisi keamanan penting untuk diketahui pimpinannya.
“Pagi itu saya harus kirim laporan kepada pimpinan untuk menyampaikan laporan situasi dan kondisi pelaksanaan Pilkades yang sudah akan mulai berlangsung. Saya sudah keliling cari-cari sinyal tapi tidak ada. Kebetulan di belakang Balai Desa ada gunung jadi saya naik kesitu untuk cari sinyal,” ungkapnya kepada Rubrik Sultra.
Meski lokasi gunung berada di ketinggian, butuh perjuangan untuk mendapatkan koneksi Internet di lokasi itu. Perangkat seluler anda perlu diangkat, digeser dan diarahkan sampai mendapatkan posisi sinyal terbaik.
Memanjat pohon jati menjadi pilihan agar Sudirman mendapatkan sinyal yang lebih baik di lokasi itu. Kegigihannya sedikit gambaran peran dan sikap tanggungjawab seorang anggota polisi terhadap tugas yang diembannya.
“Suasana pelaksanaan pemilihan di Desa Dahiango berjalan lancar dan aman. Protokol pencegahan Covid-19 menjadi kewajiban yang diterapkan saat penyelenggaraan berlangsung,” ungkap Kanit Intel di Polsek Mawasangka itu.
Desa Dahiango, tempat Aipda Sudirman ditugaskan mengamankan jalannya Pilkades merupakan wilayah ujung Kabupaten Buton Tengah yang berbatasan dengan Kabupaten Muna.
Lokasi desa ini berada sekitar 30 Km dari jalan poros utama. Selain kondisi desa terpencil, sebagian besar akses jalan masuk ke desa masih berupa pengerasan.
Kehadirannya sebagai aparat keamanan tak hanya untuk memberikan rasa aman. Lebih dari itu, aparat TNI dan Polri hadir guna memastikan hajatan enam tahunan itu, tidak menjadi klaster baru dalam penyebaran corona. Penegasan itu disampaikan Kapolres Baubau, AKBP Zainal Rio Candra Tangkari yang ditemui Rubrik Sultra beberapa waktu lalu.
“Kita terjunkan 250 personil yang terdiri dari pengamanan di masing-masing TPS dan menyiapkan pleton siaga dibeberapa kecamatan yang tujuannya untuk memudahkan mobilisasi dalam pengamanan,” jelasnya.
Mengamankan jalannya Pilkades Buteng, Polres Baubau juga dibeckup satu pleton TNI dan Brimob. Satu regu tim Panther dan personil anti huru hara ikut diterjunkan.
Pola pengamanan dilakukan dengan sistem siaga di lokasi masing-masing TPS. Ada pula personil yang melakukan mobile untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan dan tindak kriminal.
Para kandidat dihimbau tidak melaksanakan konvoi dalam merayakan hasil pemungutan suara. Personil TNI dan Polri juga mengambil peran dalam mensosialisasikan protokol kesehatan.
“Biasanya ada euvoria yang merayakan kemenangan. Untuk tahun ini saya minta jangan dilakukan demi kebaikan masyarakat karena keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi,” ungkap pria dengan dua melati di pundaknya itu.
Tak ada Kerumunan, Jadwal Pencoblosan Diatur Berdasarkan Dusun
Kerja keras yang ditunjukan Pemkab Buton Tengah mulai lini atas hingga bawah dalam menekan angka penularan Covid-19 patut diapresiasi. Menerbitkan berbagai regulasi penanggulangan pandemi, hingga keseriusan penegakan aturan menjadi kunci sukses pelaksanaan hajatan Pilkades Serentak 2020 di Negeri Seribu Gua itu.
Keseriusan itu juga ditunjukan Bupati Buteng, Samahuddin didampingi Kapolres dan Dandim 1413 Buton yang turun langsung guna memastikan protokol kesehatan benar-benar dipatuhi di hari pelaksanaan pemungutan suara, Minggu 20 Desember 2020.
“Kita semua bersepakat bahwa pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak tahun 2020 ini tidak boleh menjadi klaster baru dalam penyebaran Covid-19. Makanya segala prosedur dan tahapan pelaksanaan wajib menerapkan protokol kesehatan,” ungkapnya.
Samahuddin mengaku telah meneken Peraturan Bupati No. 35 A tentang penerapan protokol kesehatan dalam pemilihan kepala desa. Hal itu diharapkan menjadi pedoman bagi seluruh penyelenggaran maupun calon kepala desa agar bersama-sama memberikan pemahaman tentang pentingnya mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker dan mencegah kerumunan.
Gayung bersambut, Panitia Penyelenggaran Pemilihan Kepala Desa (PPKD) juga ikut ambil peran dalam pencegahan sebaran klaster baru Covid-19 di hajatan Pilkades serentak 2020. Hal itu terlihat dari ketatnya pengawasan terhadap setiap wajib pilih yang datang menyalurkan hak suaranya.
Sebelum masuk di areal TPS, pemilih diwajibkan mencuci tangan, mengukur suhu badan dan mengenakan masker. Di lokasi TPS panitia penyelenggara juga menyiapkan bilik khusus bagi pemilih yang memiliki suhu badan diatas ambang batas normal.
Kursi yang disiapkan di ruang tunggu sebelum pemungutan suara juga terbatas dengan jarak yang diatur sesuai dengan protokol kesehatan.
“Kita juga minimalisir dengan membagi waktu pemungutan suara. Misalnya dusun A diberi waktu sekian lama, dan selanjutnya dusun B waktunya sekian sehingga tidak terjadi kerumunan massa yang datang disaat yang sama,” ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Buteng, Armin, S.Pd.
Kadis Kesehatan Kabupaten Buteng, Kasman menambahkan dalam beberapa kali rapat sudah sepakati agar penerapan protokol kesehatan diutamakan. Kerjasama yang terjalin baik dengan aparat keamanan dan panitia penyelenggara berdampak positif terhadap pencegahan sebaran Covid 19 di Kabupaten Buton Tengah.
Sampai dengan pelaksanaan pemilihan kepala desa tak ditemukan ada warga yang memiliki gejala terdampak Covid-19.
“Alhamdulillah sampai selesai pemungutan suara, tak ada warga yang ditemukan memiliki gejala. Sehingga bilik suara khusus yang sudah disiapkan untuk peserta yang berpotensi memiliki gejala atau tanda-tanda terdampak Covid-19 tidak digunakan,” ungkap Ketua PPKD TPS II Desa Lasori, Kecamatan Mawasangka Timur, Manisa. (***)