Banyak Petani tak Kebagian Pupuk Bersubsidi

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Baubau, Muhammad Rais (kiri) saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu 6 Januari 2020. (Foto Ady)

BAUBAU, Rubriksultra.com- Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Baubau, Muhammad Rais menyebut bila masih banyak petani tak kebagian pupuk bersubsidi. Hal itu disebabkan banyak faktor.

“Salah satu penyebabnya karena data petani tidak masuk dalam elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK). Sementara itu menjadi syarat mutlak untuk bisa membeli pupuk bersubsidi,” ungkap m Muhammad Rais, di kantornya, Rabu 6 Januari 2021.

- Advertisement -

Olehnya, ia meminta petani agar pro-aktif menyiapkan dokumen dari jauh hari. Dokumen tidak boleh terlambat karena sistem saat ini berbeda dengan manual.

Jika lewat batas waktu, maka tidak ada yang bisa menjamin nama petani akan masuk didalam e-RDKK. Makanya sejak Januari mesti sudah mulai disiapkan, karena pihaknya diberi waktu melakukan verifikasi data pada Agustus hingga November setiap tahunnya.

“Jadi jangan dekat-dekat dulu baru disiapkan, itu repot nanti, sebisa mungkin siapkan dokumennya sebelum waktu verifikasi. Dan ingat, dokumen itu disiapkan setiap kali akan mengajukan e-RDKK,” tandasnya.

Kepala Seksi Pupuk, Pestisida dan Alsintan Distan Baubau, Hasina Monianse tidak menampik kalau masih ada sejumlah petani yang belum mendapatkan jatah pupuk bersubsidi pada periode e-RDKK tahun 2020.

Penyebabnya banyak hal. Pertama data petani tak masuk didalam e-RDKK karena kurangannya dokumen pelengkap petani seperti yang ada di Kartu Keluarga.

“Ada juga petani yang memiliki data ganda di kelompok tani lain atau sudah pindah namun belum dikeluarkan dari kelompok sebelumnya sehingga tidak terkaver dalam kuota e-RDKK. Kemudian ada lagi masalah pada data yang disetor sekadar tulis tangan, sehingga ditolak sistem saat proses verifikasi,” urainya.

Dikatakan, saat ini sudah memasuki musim tanam. Distan Baubau mengupayan solusi agar dalam satu kelompok berbagi sesama anggota kelompok tani yang tidak menerima. Mengingat pupuk non subsidi harganya empat kali lipat lebih mahal dibanding harga pupuk subsidi.

Baca Juga :  MPP Momentum Peningkatan Layanan Publik

“Dalam satu kelompok tani itukan bisa membantu teman-temannya yang tidak dapat, sebab tidak semua dari yang terdaftar namanya menebus (pupuk subsidi) ini untuk dipakai. Jadi mereka bisa saling membantu,” pungkasnya. (adm).

Laporan : Ady

Facebook Comments