Alat PCR di Baubau Belum Difungsikan

dr Lukman

BAUBAU, Rubriksultra.com- Alat Polymerase Chain Reaction (PCR) yang didatangkan Pemerintah Kota Baubau pada 22 Desember 2020 lalu hingga kini belum difungsikan. Alasannya Pemprov Sultra belum memberikan izin operasional.

Direktur RSUD Baubau, dr Lukman mengaku selama mobile PCR belum digunakan, sampel swab masih dikirim ke Kendari.

- Advertisement -

“Pengiriman sampel pasien Covid-19 kisaran 20 sampai 50 perhari. Untuk pengiriman sampel, kita paling tinggi se-Sulawesi Tenggara,” ujar dr Lukman di RSUD Baubau, Senin 25 Januari 2021.

Soal izin mobile PCR, kata Lukman, tim dari provinsi bakal berkunjung dua hari ke depan. Kedatangan tim itu untuk menentukan pemberian izin operasional alat itu.

dr Lukman menjelaskan, mengenai angka positif Covid-19 di Baubau kini sudah mencapai jumlah 930 orang. Namun yang masih dirawat di rumah sehat tersisa 17 orang dan yang dirawat di RSUD Baubah jumlahnya enam orang.

“Olehnya jangan kendor menerapkan protokol kesehatan, selalu menggunakan masker, rajin cuci tangan dan menjaga jarak. Kalau tidak perlu jangan kumpul-kumpul kita berhadapan dengan angka covid yang terus meningkat. Bantu kami terapkan protokol kesehatan,” pintanya.

Saat ini, kata dia, Kota Baubau belum mencapai angka kepositifan di bawah 5 persen. Malah positif ratenya diatas 50 persen, padahal salah satu syarat menuju new normal harus dibawah 5 persen.

“Artinya kita belum berhasil tangani Covid-19. Makanya yang harus diantisipasi bukan siapa yang dirawat, namun yang diantisipasi itu angka positif ratenya. Maksud positif rate itu jika sampel diperiksa, kecenderungan positifnya lebih besar lebih dari 50 persen sementara yang kita inginkan di bawah 5 persen,” imbuhnya. (adm)

Laporan : Ady

Facebook Comments
Baca Juga :  BKN Apresiasi Pemkot Baubau