LABUNGKARI, Rubriksultra.com- Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Buton Tengah (Buteng) mendukung penuh pembangunan jembatan Buton-Muna di wilayahnya. Lahan seluas 35 hektar yang dibutuhkan untuk pembangunan sementara difinalisasi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Buteng, H. Kostantinus Bukide mengaku bila pihaknya sudah melakukan peninjauan lapangan. Dukungan masyarakat pun sangat positif.
“Sehingga terkait kebutuhan lahan seluas 35 hektar, Insya Allah didukung oleh masyarakat. Termasuk lembaga adat yang ada disana (Kecamatan Sangia Wambulu sebagai lokasi pembangunan),” kata H. Kostantinus Bukide, baru-baru ini.
Pun begitu, masyarakat memberikan catatan kepada pemerintah daerah. Sebab di lokasi pembangunan terdapat makam keramat.
“Khan ada itu (Makam), jangan sampai kena,” katanya.
Jenderal ASN Buteng ini menegaskan, saat ini kepemilikan 35 hektar lahan sementara dikaji. Apakah pemilik tanah sudah memiliki sertifikat atau belum.
“Ini sementara yang kita tunggu laporannya. Kalau ada sertifikatnya khan pendekatannya lain, beda perlakuan. Namun sejauh ini tidak ada polemik. Masih satu kata mendukung,” katanya.
Dikatakan, di lokasi tersebut terdapat sejumlah aset pemerintah daerah seperti puskesmas yang terkena pembangunan. Namun dipastikan tidak ada masalah.
“Khan itu aset pemerintah , tidak ada masalah. Terpenting yang perlu kita perhatikan adalah bisa tanah itu milik masyarakat, ini sementara yang kita kaji,” katanya.
H. Kostantinus Bukide pun membeberkan dampak positif bagi masyarakat bila pembangunan jembatan ini berhasil direalisasikan. Sesuai perencanaan, jembatan ini akan menjadi salah satu daya tarik objek wisata.
“Jadi bukan hanya tempat penyeberangan tapi akan menjadi nuansa wisata sehingga dibutuhkan 35 hektar itu. Karena konsep terakhir berdasarkan hasil rapat di Baubau, jembatan itu mengusung konsep nuansa wisata,” katanya.
Selain itu, ekonomi masyarakat yang bermukim di jalur tersebut akan hidup. Minimal akan tumbuh warung, bengkel dan lainnya karena akan menjadi jalur utama. (adm)