Lulus Program Nasional Kemendikbud, Mahasiswa UM Buton Diutus ke Maluku Utara

Fajar Kaimudin.

BAUBAU, Rubriksultra.com- Fajar Kaimudin, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Buton (UM Buton) mencatat prestasi membanggakan. Ia dinyatakan lulus dari program nasional Kampus Merdeka, Merdeka Belajar (MBKM) yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada Senin, 15 Maret 2021 lalu.

Fajar lulus program ini setelah bersaing dengan 39 ribu mahasiswa lainnya. Bersama sekitar 14 ribu mahasiswa yang dinyatakan lulus, Fajar akan dikirim ke sekolah berkriteria 3T (Terluar, Terdalam, Terpencil) di SD Negeri Dufo yang berada di pelosok Provinsi Maluku Utara, tepatnya di Desa Talo, Kabupaten Pulau Taliabu.

- Advertisement -

Program nasional Kemendikbud ini bertujuan untuk mengaktifkan nalar kritis mahasiswa di seluruh Indonesia. Utamanya terhadap gejala sosial pendidikan di seluruh pelosok negeri.

Fajar Kaimudin sangat bersyukur menjadi salah satu dari 14 ribu mahasiswa yang diberi kesempatan ini, apalagi yang mengikuti tahapan seleksi berjumlah 39 ribu mahasiswa di seluruh Indonesia.

“Puji syukur kepada Tuhan YME, dan terima kasih untuk bantuan dan dukungan dari segala pihak. Semoga dengan program nasional MBKM ini, saya bisa mengunjungi sekolah berkriteria 3T di pelosok Maluku Utara dan bertugas disana selama tiga bulan berbagi ilmu dengan peserta didik yang berada disana,” kata Fajar kepada Rubriksultra.com, Selasa 16 Maret 2021.

Fajar berharap bisa membantu dan menyukseskan amanat Kemendikbud untuk mencari permasalahan yang dihadapi terutama berkaitan dengan motivasi serta hasil belajar ditempat tugasnya nanti.

“Banyak kemungkinan yang bisa menyebabkan hal itu. Bisa jadi karena faktor minimnya sarana prasarana serta fasilitas sekolah atau kurangya tenaga pendidik. Saya berharap bisa membantu dan mensukseskan amanat Kemendibud ini,” katanya.

Diakhir program nasional MBKM, kata dia, setiap mahasiswa yang diutus akan membuat laporan tentang keadaan lingkungan sekolah, serta faktor-faktor masalah seputar pendidikan yang ditemukan di lapangan untuk dilaporkan di Kemendikbud. (adm)

Facebook Comments
Baca Juga :  10 PKL di Baubau Dapat Gerobak dari Komunitas ASR