Pelni Baubau Dukung GeNose C-19 Sebagai Syarat Perjalanan

Kepala PT Pelni Cabang Baubau, J.S Sitorus (kiri) dan Manager Operasional dan Pelayanan PT Pelni Cabang Baubau, Yulianto (kanan).

BAUBAU, Rubriksultra.com- PT Pelni Cabang Baubau menyambut baik wacana penggunaan alat deteksi Covid-19 GeNose sebagai syarat perjalanan laut. Sebab hal itu sangat membantu meringakan biaya pemeriksaan dini Covid-19 untuk calon penumpang kapal.

Kepala PT Pelni Cabang Baubau, J.S Sitorus mengatakan, selama ini, biaya rapid tes antigen menjadi kendala bagi calon penumpang kapal Pelni. Sebab harga rapid antigen yang ada di Baubau bervariasi, mulai dari Rp220 sampai Rp300 ribu.

- Advertisement -

“Sementara, harga GeNose C-19 sangat terjangkau, mulai Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu. Makanya, kami sangat menyambut baik apabila itu (GeNose) bisa segera terealisasi dengan cepat,” ujar J.S Sitorus, di kantornya, Kamis 25 Maret 2021.

Manager Operasional dan Pelayanan PT Pelni Cabang Baubau, Yulianto menambahkan, Pelni masih memberlakukan hasil rapid tes antigen bagi calon penumpang sebagai langkah mencegah penyebaran COVID-19. Selain itu, kapasitas penumpang juga dibatasi.

“Kita tetap menghormati kebijakan pemerintah. Sekarang jumlah penumpang yang dianjurkan 70 persen dari kapasitas kapal,” katanya.

Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kendari wilayah Baubau, dr. Ricki menilai jika GeNose diberlakukan pemerintah, maka KKP siap menjalankan.

“Jika pemerintah pusat memberlakukan GeNose sebagai syarat perjalanan laut akan lebih bagus karena biaya perjalanan laut jadi lebih murah. Tapi itu belum ada surat edarannya, baru wacana. Baru pemberlakuan itu kemungkinan bukan karena pemerintah yang tidak mau tapi WHO yang tidak setuju,” tandas dr.Ricki.

Menurutnya, ketika pemeriksaan menggunakan alat deteksi COVID-19 buatan dalam negeri lebih mudah ketimbang rapid antigen. Sebab pemeriksaan GeNose sangat cepat, dimana seseorang hanya mengembuskan napas ke balon atau tabung khusus.

“Sedangkan antigen itu perlu ada tindakan medis, sampelnya diambil dari hidung. Meskipun begitu, saya belum mengetahui efektifitas GeNose dalam mendeteksi dini Covid-19, karena sampai saat ini belum mendapatkan pengakuan dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO,” katanya.

Baca Juga :  400 Hektare Hutan Samparona Bakal Jadi Kawasan Wisata

Anca, salah seorang penumpang kapal PT Pelni mengaku bisa mengeluarkan biaya dua kali lipat saat bepergian. Ia mencontohkan saat bepergian ke Makassar, ia harus mengeluarkan biaya rapid anti gen Rp250 ribu sementara harga tiket hanya Rp 158 ribu.

“Rapid test antigen ini terus terang mahal sekali bagi saya. Kalau bisa pemerintah bisa menerapkan alat deteksi Covid-19 GeNose sebagai syarat perjalanan laut, karena harganya terjangkau,” pintanya. (adm)

Laporan : Ady

Facebook Comments