Banjir Rob di Desa Terapung Bombana, 200 KK Kena Dampak

Banjir rob di Desa Terapung, Kecamatan Poleang Tenggara, Kabupaten Bombana, Jum'at siang tadi, 2 April 2021. (Foto Agus)

RUMBIA, Rubriksultra.com- Banjir rob atau banjir yang diakibatkan oleh pasangnya air laut terjadi di Desa Terapung, Kecamatan Poleang Tenggara, Kabupaten Bombana, Jum’at siang tadi, 2 April 2021. Sedikitnya 200 Kepala Keluarga (KK) terkena dampak dari luapan air laut setinggi kurang lebih satu meter itu.

Salah satu warga terdampak, Jusman mengatakan, saat ini banyak warga yang mengungsi dan tidak berani berdiam diri di rumah. Sebab, selain air makin meninggi, angin kencang dan ombak besar juga menghantam rumah warga.

- Advertisement -

“Banyak yang mengungsi, mereka takut, tidak berani tiggal di rumah. Ketinggian air kurang lebih satu meter,” kata Jusman dihubungi awak Rubriksultra.com.

Selain rumah warga, beberapa fasilitas umum seperti jembatan, kapal, dan sekolah juga ikut terendam.

Jusman mengaku banjir rob memang kerap terjadi di wilayahnya, namun tak separah yang terjadi saat ini.

“Warga sudah meminta ke pemerintah desa untuk pembangunan tanggul, tapi belum ada respon. Kita minta biar seratus meter saja,” katanya.

Warga berharap ada penanganan serius dari Pemkab Bombana, karena setiap musrenbang, warga selalu mengusulkan untuk dianggarkan pembangunan fisik berupa tanggul khususnya di dusun IV, Desa Terapung.

Menanggapi sejumlah bencana yang terjadi di wilayah Bombana akhir-akhir ini, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bombana, Yunus mengaku akan berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat untuk meminta data warga yang terkena dampak. Dari data ini akan diusulkan bantuan kedaruratan.

“Kita masih data korban bencana dan berkoordinasi dengan pemerintah desa,” tutupnya.(adm)

Peliput : Agus Saputra

Facebook Comments
Baca Juga :  Bupati Bombana Lantik Lima Pejabat Eselon II