Kawasan Hutan Air Terjun Kanari di Sorawolio Baubau Longsor

Kawasan hutan air terjun Kanari di Kecamatan Sorawolio, Kota Baubau, mengalami longsor, Sabtu pagi, 3 April 2021. (Foto Istimewa)

BAUBAU, Rubriksultra.com- Kawasan hutan air terjun Kanari di Kecamatan Sorawolio, Kota Baubau, mengalami longsor, Sabtu pagi, 3 April 2021. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung mengecek untuk memastikan dampak yang ditimbulkan.

Kepala BPBD Baubau, La Ode Muslimin Hibali mengatakan, informasi longsornya kawasan hutan diperoleh dari masyarakat. Tim berangkat ke lokasi sekira pukul 08.00 WITa dan tiba di lokasi sekira pukul 12.00 WITa.

- Advertisement -

Kata dia, lokasi longsor berada di tengah hutan dan dipastikan tidak membahayakan masyarakat. Sebab jarak dari perkampungan warga ke titik lokasi kurang lebih 10 kilometer.

“Jadi tanah longsor itu berada di kemiringan beberapa derajat, dia miring sekali. Karena kemiringannya itu, ada satu pohon beringin tua dan besar yang diameternya cukup besar tumbang di atas gunung,” ucap La Ode Muslimin Hibali sepulang dari lokasi.

Setelah melihat dan menganalisa lokasi, diperkirakan penyebab terjadinya longsor karena air hujan masuk di dalam akar pohon tumbang tersebut sehingga menimbulkan rongga tanah. Hingga akhirnya tanah runtuh karena volume air yang cukup besar.

“Penyebab sementara menurut saya karena pohon tumbang itu,” katanya.

Tanah yang runtuh diperkirakan sampai radius 300 meter. Bahkan hampir menutupi bantaran sungai air terjun Kanari.

Meski tak membahayakan warga, lumpur akibat longsor dikhawatirkan bisa mengancam masuk ke dalam bak Instalasi Penampungan Air (IPA) PDAM Kota Baubau dan PDAM Kabupaten Buton. Sebab jaraknya cukup dekat.

“Takutnya lumpur itu masuk sampai ke dalam pipa air bersih hingga berdampak mengurangi kualitas air bersih masyarakat. Baiknya PDAM juga turun mengecek dulu,” imbaunya.

La Ode Muslimin Hibali menambahkan, menurtu informasi warga pencari rotan, ada semburan gas dari dalam tanah di lokasi. Sebab ada gelembung udara muncul dari dalam air.

Baca Juga :  Dispar Sultra Bakal Modali 115 Pelaku Usaha Pariwisata di Baubau

“Setelah dicek ternyata bukan semburan gas. Jadi karena pohon tumbang membentuk beberapa kawah kecil, pada saat turun hujan dan airnya penuh mengisi kawah tersebut, akibatnya air meluap-luap, jadi bukan gas,” tutupnya. (adm)

Laporan : Ady

Facebook Comments