Percepat Penataan Kawasan di Buteng

Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, Fahri Yamsul (paling kanan) didampingi Bupati Buteng, H. Samahuddin (paling kiri) bersama rombongan, saat meninjau kawasan Simpang Lima Labungkari, Senin 25 Januari 2021. (Foto Sukri)

LABUNGKARI, Rubriksultra.com- Bupati Buton Tengah (Buteng), H.Samahuddin terus berinovasi menghadirkan pembangunan di wilayah yang dipimpinnya. Sinergitas dan kolaborasi untuk penataan kawasan pembangunan bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dijalin dengan sangat baik.

Koordinasi apik yang dibangun orang nomor satu di Buteng itupun membuahkan hasil yang cukup baik. Tahun 2021 ini, Pemerintah Kabupaten Buteng tercatat mendapatkan lima paket pekerjaan untuk percepatan penataan kawasan dari Pemerintah Provinsi Sultra.

- Advertisement -

Kelima paket pekerjaan itu kini tengah digarap perencanaannya. Sebelumnya, Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, Fahri Yamsul didampingi Bupati Buteng, H. Samahuddin bersama rombongan, telah meninjau kawasan pekerjaan pada Januari 2021 lalu.

Kelima kawasan tersebut diantaranya, kawasan Simpang Lima Labungkari, kawasan Gua Laumehe, Tanjung Buaya, pintu gerbang perbatasan Buteng-Muna dan penataan kawasan kumuh.

Bupati Buteng, H. Samahuddin sangat bersyukur atas perhatian yang diberikan Pemprov Sultra. Hal ini terbukti dengan kehadiran langsung Kepala Dinas Cipta Karya di Buton Tengah.

“Tentu kita sangat bersyukur. Ini juga merupakan bentuk perhatian Gubernur Sultra, H.Ali Mazi terhadap pembangunan daerah khususnya di Kabupaten Buton Tengah,” katanya.

Kata dia, koordinasi dan komunikasi untuk mendatangkan anggaran untuk membangun daerah ini sangat penting dilakukan. Sebab bila bertumpu pada APBD tidak akan cukup.

 

Bupati Buteng, H. Samahuddin saat menunjukkan lokasi gua Laumehe yang akan ditata bersama Pemprov Sultra. (Foto Sukri)

“Olehnya, hubungan baik dan komunikasi dengan seluruh stakeholder itu penting. Kita harus terus berupaya menjalin koordinasi untuk mendatangkan anggaran baik dari provinsi ataupun dari pemerintah pusat ke daerah. Itu selalu saya tekankan, karena APBD kita terbatas dan tidak akan cukup membiayai pembangunan,” kata H. Samahuddin.

Meski begitu, penataan lima kawasan tersebut tentu juga tidak sepenuhnya ditangani Pemprov Sultra. Pemerintah Kabupaten Buton Tengah juga akan melakukan sharing dana untuk percepatan pembangunan.

Baca Juga :  UKPBJ Buteng Minimalisir Potensi Pidana Pengadaan Barang dan Jasa

“Artinya kita saling membantu dengan sharing dana. Kita bersyukur karena hanya beberapa daerah yang mendapakan item kegiatan ini. Seperti Buton, Baubau dan termasuk Buteng,” katanya.

Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, beberapa kawasan sebelumnya sudah dikerjakan Pemprov Sultra. Seperti Tanjung Buaya, Pantai Mutiara dan pintu gerbang perbatasan Buteng-Muna.

“Perubahannya semua sudah sangat luar biasa. Kita berharap ke depan, beberapa item pembangunan itu akan merangsang geliat pariwisata daerah terlebih ekonomi masyarakat,” tandasnya.

Ditambahkan, khusus kawasan pusat pemerintahan  akan dihiasi megahnya Tugu Labungkari. Tugu yang rencananya berdiri tepat di simpang Lima Labungkari itu akan mulai dibangun 2021 ini.

H. Samahuddin menegaskan, anggaran pembangunan tugu sudah disiapkan. Jumlahnya cukup lumayan, sekitar Rp 10 miliar.

“Jelasnya, Tugu Labungkari akan dibangun tahun 2021 ini,” katanya.

 

Pose bersama di depan pintu gerbang Kecamatan Mawasangka Timur saat peninjauan lokasi penataan kawasan di Kabupaten Buteng. (Foto Sukri)

Pembangunan kawasan Labungkari ini juga didukung juga Pemprov Sultra. sharing dana untuk percepatan pembangunan kawasan sudah mendapat kepastian.

“Di kawasan itu ada juga jalan provinsi yang masuk dengan anggaran Rp 1,9 miliar,” katanya.

Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, Fahri Yamsul menambahkan, kehadirannya di Buteng untuk melanjutkan beberapa pekerjaan yang telah dilakukan. Dengan begitu, pembangunan di Buteng akan lebih optimal.

“Kemarin kira bangun pintu gerbang perbatasan Kabupaten Muna-Buteng dan Tanjung Buaya. Sekarang kita akan lanjutkan lagi ditambah sekarang kita juga lanjut kawasan Simpang Lima dan kawasan kumuh,” katanya.

Anggaran untuk penataan kawasan ini diakuinya tidak cukup besar. Sebab terkendala recofusing penanganan Covid-19.

“Total keseluruhan anggaran kita siapkan Rp 5 miliar, tapi nanti bertahap dikondisikan dengan kemampuan keuangan provinsi, jadi Rp 5 miliar itu belum pasti akan digunakan semua atau tidak, nanti dilihat urgensinya,” katanya.

Baca Juga :  Warga Dua Wilayah di Buteng Terlibat Bentrok, 25 Rumah Terbakar

Fahri mengaku, sepulangnya, grand desain kawasan akan dibuat. Selanjutnya akan dilelang pada 2021 ini untuk mempercepat penataan demi demi mendukung infrastruktur pembangunan daerah dan pariwisata. (adv)

 

Facebook Comments