Disperindag: Harga Sembako di Buteng Masih Terkendali

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Usman B.

LABUNGKARI, Rubriksultra.com– Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Usman B, menyebut bila harga sembako di Buteng selama Ramadan 1442 Hijiriah masih terkendali. Meski ada sejumlah kenaikan, namun dinilai masih dalam tataran kewajaran.

Usman B menjelaskan, Disperindag dan Bagian Ekonomi Setda Buteng telah melakukan peninjauan di beberapa pasar untuk memastikan ketersediaan stok dan harga pangan. Diantaranya pasar Mawasangka, Lombe, Mawasangka Timur dan Lakudo.

- Advertisement -

“Alhamdulillah harga masih normal, belum ada gejolak kenaikan yang signifikan. Memang ada kenaikan, tapi masih dalam tataran kewajaran seperti gula pasir dan minyak goreng,” katanya.

Dikatakan, sebelum puasa ramadan telah dilakukan pasar murah di beberapa titik untuk membantu masyarakat ekonomi lemah. Hasilnya, harga masih terkendali hingga saat ini.

“Untuk sementara karena keterbatasan anggaran, maka belum ada pasar murah lagi. Kecuali ada dari provinsi, kami sementara masih menunggu juga karena mungkin ada program untuk kabupaten kota,” katanya.

Meski begitu, bila ada gejolak kenaikan harga yang cukup signifikan, pihaknya akan segera bersikap dengan berkomunikasi dengan Bulog Baubau untuk menstabilkan harga kebutuhan sembako.

“Pasti ada kenaikan harga menjelang lebaran, dimana-mana seperti itu, jika permintaan banyak maka harga akan naik. Olehnya, kita terus berkoordinasi dengan Bagian Ekonomi Setda dan menjalin kerjasama dengan Bulog Baubau untuk menyediakan stok bila sewaktu-waktu ada lonjakan harga,” katanya.

Usman juga mengimbau kepada distributor agar tidak melakukan penimbunan sembako demi mengambil keuntungan menjelang lebaran. Selain itu, warga juga diminta tidak melakukan panic buying (Pembelian karena panik) sehingga mengakibatkan stok di pasaran menjadi berkurang dan memicu kenaikan harga. (adm)

Facebook Comments
Baca Juga :  Cuaca Ekstrem, 13 Rumah di Desa Kancebungi Buteng Rusak