PASARWAJO, Rubriksultra.com- Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI akan mendorong aspal Buton menjadi salah satu komoditas ekspor nasional. Produk ini akan dikembangkan agar bisa bersaing sehingga mengurangi ketegantungan impor.
Hal itu disampaikan Wakil Menteri Perdagangan RI, Dr Jerry Sambuaga saat berkunjung di Kabupaten Buton. Rombongan Wamen mendarat di Bandara Betoambari Kota Baubau, Rabu siang, 26 Mei 2021, dan disambut langsung, Bupati Buton, Kapolres Buton, Wakil Wali Kota Baubau, Wakil Bupati Wakatobi, dan Asisten 1 Pemprov Sulawesi Tenggara yang mewakili gubernur Sultra, dan Kepala OPD Lingkup Pemkab Buton.
Sesaat setelah di Bandara, rombongan Wamendag disambut Tari Lawati. Usai pengalungan bunga, rombongan menuju tambang Aspal milik PT WIKA Bitumen di Kabungka, Pasarwajo. Sejumlah pejabat teras perusahaan aspal milik BUMN itu juga turut menyambut kedatangan Wamen.
Dalam pertemuan singkat itu dipaparkan tentang keunggulan aspal Buton yang memiliki sejarah Pulau Buton adalah daerah penghasil aspal terbesar di dunia.
Wamendag, Dr Jerry Sambuaga mengataka, pemanfaatan produk asli Buton yaitu Aspal Buton, kemungkinan bisa dijadikan sebagai komiditi ekspor ke depan. Sebab Buton merupakan penghasil aspal terbesar di dunia.
“Kita kenal sedari dulu Buton adalah penghasil aspal. Pemahaman dan orientasi kita adalah produk dalam negeri ini bisa menjadi komoditas ekspor meskipun banyak tantangan dari segi bahan dan teknologi dengan negara lain yang menjadi kajian kami,” katanya.
Kementrian perdagangan lanjut Wamen berfokus untuk bisa mengkapitalisasi produk ini untuk bisa bersaing dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.
“Ini menjadi salah satu target pemerintah tentunya. Kita akan berkoordinasi dengan Pimpinan daerah dalam hal ini Bupati Buton untuk memastikan isu dan tantangan bisa teratasi,” katanya.
Terkait dengan perlengkapan insfrastruktur, kata Wamen, bukan hanya kewenangan Kemendag. Pihaknya akan berkoordinasi dengan kementerian lain untuk memastikan persepsi ataupun tujuan tersebut sehingga produk Aspal Buton bisa mewujdukan harapan bersama.
Bupati Buton, La Bakry menegaskan, perjuangan yang dilakukan Pemkab Buton selama ini untuk kepentingan daerah dan negara. Meskipun banyak tantangan, Ketua DPD Golkar Buton ini berharap aspal Buton menjadi aspal terbaik yang dimiliki Indonesia.
“Menurut penelitian Aspal Buton ini adalah aspal yang memiliki kualitas terbaik ketika di dukung oleh pengelolaan mumpuni yang juga turut menjadikan aspal ini sebagai salah satu komoditas primadona Indonesia,” tambahnya.
Rombongan Wamendag selanjutnya melanjutkan lawatannya di Kecamatan Wabula. Wabula selama ini dikenal sebagai sentra industri kerajinan tangan, tenunan kain khas Buton.
Tenunan khas Buton yang diproduksi pengrajin Wabula memiliki kualitas dengan pewarnaan dan bahan baku yang alami sehingga bisa bersaing dengan produk khas daerah lain.
Pemerintah Buton dan Dekranasda selalu mendukung dan bersinergi untuk memperkenalkan produk khusus tenunan Buton. Sehingga dapat dikenal oleh masyarakat luas. Tidak hanya di daerah sendiri tapi telah dikenal daerah luar Buton. Ini dibuktikan dengan banyaknya pesanan dari luar Kabupaten Buton sendiri.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sulawesi Tenggara, Wa Ode Rabia Al Adawia Ridwan turut serta dalam rombongan tersebut. Selain itu Tenaga Ahli Wakil Mentri Perdagangan, Isto Widodo, Tenaga Ahli Wamendag, Erwin Wibowo Armanto, Direktur Ekspor Produk Industri dan Pertimbangan Luther Palimbong, Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Asep Asmara, Analis Perdagangan Madya Ringgo, Analis Perdagangan Muda, serta fasilitator perdagangan. (adm)