BAUBAU, Rubriksultra.com- Sejumlah guru di Kota Baubau sempat dilanda kekhawatiran sebelum menjalani suntik vaksin Sinovac Covid-19 saat vaksinasi massal di aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Baubau, Jum’at 28 Mei 2021. Namun demi belajar tatap muka, mereka akhirnya rela divaksin.
Kekhawatiran para guru ini bukan tanpa alasan. Mereka rata-rata mengaku memiliki penyakit penyerta, ditambah beberapa waktu lalu terdapat seorang guru di SMPN 1 Baubau meninggal dunia usai divaksin yang juga memiliki penyakit penyerta.
Seperti yang dirasakan Nafsia, Guru SD Negeri 3 Nganganaumala Kota Baubau mengaku memiliki penyakit penyerta. Ia pun mengaku khawatir untuk divaksin meskipun hasil skriningnya nanti dinyatakan layak.
Dilain sisi, Nafsia merasa serba dilematis karena vaksinasi ini merupakan syarat pembelajaran tatap muka.
“Untuk sementara ini memang kesehatan saya tidak memungkinkan, saya punya penyakit gula ada juga asmaku sedikit. Tapi saya coba untuk beranikan diri sebab vaksinasi ini merupakan syarat bagi kita untuk melakukan pembelajaran tatap muka terbatas di tengah pandemi Covid-19,” ucap Nafsia.
Guru Pendidikan Agama Islam SD Negeri 2 Katobengke, Nurmin mengaku awalnya sedikit ragu sebelum divaksin sebab punya penyakit diabetes. Namun karena hasil skirining dinyatakan layak divaksin, ia pun pasrah.
“Saat petugas bilang saya layak divaksin, saya memberanikan diri. Saya sudah pasrah dan menyerahkan semua hasilnya kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Alhamdulillah setelah 30 menit usai divaksin, syukurnya saya tidak merasakan gejala apa-apa,” tuturnya.
Sementara Guru SD Negeri 2 Katobengke, Rahmatiah mengaku siap divaksin, bahkan sejak malam ia telah mempersiapkan diri.
“Tapi tadi hasil pemeriksaan di meja skrining saya dinyatakan belum dapat disuntik vaksin. Hal itu karena saya sering rasakan pusing di bagian kepala sebelah kanan bekas benturan yang habis dioperasi,” ungkap Rahmatiah.
Sekretaris Dikbud Kota Baubau, La Ode Muhamad Arsal mengatakan, vaksinasi untuk kepala sekolah serta seluruh guru itu sifatnya wajib.
“Hal itu sebagai syarat pembelajaran tatap muka terbatas berdasarkan keputusan bersama empat menteri,” katanya.
Arsal menargetkan seluruh guru dan kepala sekolah tuntas divaksin tahap pertama pada Mei 2021.
“Kita bersama Dinkes Baubau terus berupaya agar semua guru yang dinyatakan memenuhi syarat dari sisi kesehatan, bisa selesai divaksin sebelum 31 Mei 2021,” pungkasnya. (adm)
Laporan : Ady