LABUNGKARI, Rubriksultra.com- Sebanyak 2.000 hektar lahan di Kabupaten Buton Tengah (Buteng) berpotensi untuk dijadikan lahan persawahan. Dinas Pertanian Buteng intens memberikan pendampingan kepada masyarakat untuk pengembangan, khususnya padi sawah.
Kepala Dinas Pertanian Buteng, Razudin menjelaskan, pengembangan potensi lahan pertanian mulai digarap dalam tiga tahun terakhir. Adapun lokasi pengembangan lahan yang berpotensi terdapat di Desa Lakapera, Kanapa-napa, Terapung dan Talaga Raya.
“Total potensinya itu sekitar 2.000 hektar, ini yang sementara kita maksimalkan,” katanya.
Razudin merinci, lahan persawan di Lakapera yang telah digarap sejauh ini sudah mencapai 35 hektar, Kanpa-napa 24 hektar, dan Desa Terapung yang baru saja diujicoba seluas 10 hektar.
Kata dia, untuk memaksimalkan peran masyarakat, telah dilaksanakan sekolah lapang. Tujuannya merekrut calon petani dari masyarakat setempat yang berpengalaman.
“Sosialisasi intens kita lakukan dengan melaksanakan sekolah lapang. Sebab masyarakat setempat itu mayoritas nelayan, jadi tidak mudah mengubah pola hidup mereka. Tapi semoga kegiatan ini bisa memberikan motivasi bagi masyarakat,” katanya.
Dalam tiga tahun terakhir, kata dia, bibit pengembahan lahan persawahan dibantu dari Provinsi Sultra maupun dari Pemkab Buteng. Hasil produksi dari tahun ke tahun mulai menunjukkan peningkatan.
Pada 2020 lalu, hasil ubinan hanya 2,7 ton per hektar gabah kering. Pada 2021, hasil ujicoba penanaman di balai pembibitan pertanian dan perkebunan meningkat menjadi 5,7 ton per hektar gabah kering.
“Ini Artinya, potensi persawahan mulai menunjukkan peningkatan dan diharapkan bisa mendongkrak ekonomi warga setempat serta hasilnya bisa menyuplai kebutuhan masyarakat Buteng khususnya,” tandasnya. (adm)