Produk Pertanian Butur Dipamerkan di Malaysia

Beberapa produk unggulan pertanian organik Kabupaten Buton Utara (Butur) dipamerkan di Kuala Lumpur Malaysia pada ajang pameran produk unggulan desa dalam Archex 2018. (FOTO IST)

BURANGA, Rubriksultra.com – Beberapa produk unggulan pertanian organik Kabupaten Buton Utara (Butur) dipamerkan di Kuala Lumpur Malaysia pada ajang pameran produk unggulan desa dalam Archex 2018.

BUMDes Ma Moico Tosade El Baroca dan BUMDes Harapan Maju Bersama, dari Kecamatan Kulisusu Barat, mendapat kesempatan untuk memamerkan produk pertanian organik yakni beras merah, beras hitam dan kacang hijau.

- Advertisement -

Pada pameran itu, Indonesia diwakili oleh 115 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan unit usaha ekonomi pedesaan. Terdapat 7 jenis komoditas produk unggulan desa yang akan dipamerkan, yakni bahan non pokok, bahan pokok, herbal/ rempah, kerajinan, kopi, makanan ringan, dan destinasi wisata.

Tenaga Ahli Bupati Butur dalam bidang pertanian, Musyida Arifin, Jum’at, 6 Maret 2018 mengatakan, para perwakilan dari masing-masing unit usaha memamerkan produk mereka kepada para investor Malaysia.

Selain binaan Kemendes PDTT, sejumlah BUMDes dan unit usaha ekonomi lain juga merupakan binaan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank lainnya.

“Buton Utara mendapat kesempatan memamerkan produk pertanian unggulan di Malaysia. Pameran itu dimulai dari tanggal 2 hingga 5 April 2018 ini,” katanya.

Kegiatan pameran itu dirangkaikan dengan Regional Investment Forum. Pada Forum itu, Bupati Butur diundang untuk memaparkan komoditas unggulan dihadapan para investor luar negeri.

Di Indonesia sendiri hanya delapan bupati dan satu walikota dijadwalkan memaparkan potensi investasi di daerah mereka masing-masing kepada para calon investor dari Malaysia. Kedelapan Bupati tersebut yakni dari Toraja Utara, Bima, Bolaang Mongondow Selatan, Halmahera Barat, Bone Bolango, Sambas, Buton Utara, dan Pesawaran. Serta turut hadir Walikota Tidore Kepulauan. Forum ini akan menjadi peluang bagi daerah dalam mempromosikan produk unggulan kawasan perdesaan mereka.

Baca Juga :  Petugas Penyeberangan Pelabuhan Labuan Diduga Sering Main Curang

Saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Abu Hasan membenarkan kalau dirinya diundang di Malaysia. Akan tetapi, karena sempitnya waktu dalam mengurus izin, tidak memungkinkan untuk berangkat.

“Sebenarnya saya juga diundang untuk presentasi sebagai wakil Indonesia di Malaysia. Cuma ada kendala teknis tidak sempat mengurus izin Kementerian Dalam Negeri,” singkatnya. (adm)

 

 

 

 

 

Sumber : Inilahsultra

Facebook Comments