BMKG Hadirkan Sekolah Lapang Meteorologi Penerbangan di Baubau

Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, saat membuka Sekolah Lapang Meteorologi Penerbangan, di hotel Zenith, Selasa 15 Juni 2021. (Foto Ady)

BAUBAU, Rubriksultra.com- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghadirkan Sekolah Lapang Meteorologi Penerbangan di Kota Baubau. Giat ini dibuka langsung Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, di hotel Zenith, Selasa 15 Juni 2021.

Sekolah lapang rencananya akan berlangsung selama tiga hari mulai 14-16 Juni 2021. Terdapat 50 peserta yang dilibatkan meliputi petugas Bandara Betoambari, Basarnas, TNI, Polri, dan BPBD Baubau.

- Advertisement -

Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse mengatakan, sekolah lapang metereologi penerbangan dapat menghasilkan manfaat besar dalam peningkatan layanan informasi. Selain itu memberikan edukasi kepada stakeholder penerbangan dalam memanfaatkan data-data metereologi dalam pengambilan keputusan.

Kata Monianse, semua informasi metereologi sangat berpengaruh dalam keselamatan, keteraturan dan efisiensi data. Selain penerbangan, Pemkot Baubau juga butuh data BMKG dalam hal lain seperti pertanian dan kebencanaan.

“Semoga ke depannya Deputi BMKG merespon kami dalam mengadakan sekolah lapang untuk pertanian dan kebencanaan agar bisa memprediksi bencana alam sejak dini. Sebab kemampuan deteksi awal mampu mengurangi hal yang tidak diinginkan,” pintanya.

Perwakilan Deputi BMKG Pusat, Sujarwo mengatakan, sekolah lapang meteorologi penerbangan hadir untuk menjamin data yang akurat, cepat dan tepat sesuai waktu yang ditentukan.

Stakeholder yang mengikuti giat ini diharapkan mampu memanfaatkan data metereologi dan data BMKG lainnya secara optimal. Dengan begitu bisa meningkatkan layanan informasi meteorologi penerbangan guna keselamatan dan keamanan transportasi penerbangan di wilayah Sultra.

“Target untuk meningkatkan keselamatan itu mestinya tanpa insiden, sebab kalau ada insiden maka akan menimbulkan sesuatu yang fatal. Makanya stakeholder terkait ini diajarkan bagaimana mengetahui data-data BMKG. Mereka diedukasi baik secara peralatan maupun secara manual agar peserta yang mengikuti paham bagaimana membaca data BMKG serta mengoperasikan alat,” tandas Sujarwo. (adm)

Baca Juga :  Sekda Baubau: Sikap Berbahasa Menentukan Kualitas Diri

Laporan : Ady

Facebook Comments