BAUBAU, Rubriksultra.com- Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam (AGPAII) Provinsi Sultra, Lahamiku mengharapkan kuota CPNS atau P3K untuk guru agama islam diperbanyak. Sebab guru agama menjadi garda terdepan membentuk mental dan moral generasi bangsa.
“Selama ini perhatian pemerintah terhadap regenerasi guru agama, khususnya agama Islam masih sangat minim,” kata Lahamiku saat pelantikan Pengurus Daerah (DPD) AGPAII Kota Baubau periode 2021-2026, di kantor Wali Kota Baubau, Kamis 24 Juni 2021.
Kara dia, hal itu nampak pada setiap perekrutan CPNS. Formasi tenaga guru pendidikan agama Islam jarang dibuka.
“Kalaupun dibuka jumlahnya sangat sedikit. Bahkan alokasi perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2021 hanya mengakomodir guru mata pelajaran lain. Tidak untuk formasi guru agama islam,” katanya.
Tak ayal, kata Lahamiku, masih banyak guru agama yang ada saat ini mengajar di sekolah umum tapi sertifikasinya di Kementerian Agama.
“Banyak guru-guru agama yang sudah mengabdi lama belum juga tersertifikasi. Olehnya semoga ada bantuan dari pemerintah daerah menyertifikasikan guru-guru pendidikan agama yang mengajar di sekolah umum. Begitu pula dewan dan pemerintah memperhatikan formasi guru pendidikan agama Islam,” katanya.
Dia merinci jumlah guru agama di Sultra sebanyak 3.847 orang. 2.388 orang diantaranya merupakan PNS dan 1.459 lainnya non PNS.
Di Kota Baubau sendiri berdasarkan data SIAKAD, ada 234 orang guru agama, 134 orang sudah PNS, sementara 100 orang guru lainnya masih berstatus non PNS dan belum tersertifikasi.
“Nah, untuk itu diharapkan Pemkot Baubau dapat berpartisipasi mengalokasikan anggaran untuk peningkatan kesejahteraan guru agama Islam, baik itu pemberian tunjangan, alokasi anggaran sertifikasi dan membuka formasi guru agama,” pungkasnya. (adm)
Laporan : Ady