HPN 2022 Sultra, Upaya Pembangunan Hijau di Indonesia

Sekda Sultra, Dr Hj Nur Endang Abbas, saat sosialisasi Anugerah Kebudayaan PWI, di kantor PWI Pusat, Kamis 16 September 2021. (Foto Istimewa)

Jakarta, Rubriksultra.com- Pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akan menjadi momentum upaya pembangunan hijau di Indonesia. Momentum ini menjadi salah satu program yang akan dihelat pada HPN 2022 kerjasama PWI dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

Dalam HPN 2022 ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya mengajak PWI menggaungkan isu-isu kepedulian terhadap lingkungan hidup dan kehutanan melalui aksi-aksi lapangan, seperti: rehabilitasi mangrove, rintisan Program Kampung Iklim (Proklim), dan pelepasliaran satwa. Itu semua mengarah pada upaya pembangunan hijau di Indonesia.

- Advertisement -

“Jadi nanti kegiatan pro lingkungan di HPN 2022, bisa menjadi program PWI dan Kementerian LHK, yakni rehabilitasi mangrove, Kampung Iklim Wartawan, dan pelepasliaran satwa dilindungi di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai,” ujar Siti Nurbaya saat bertemu Panitia Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022, Jumat 20 September 2021.

Siti melanjutkan, Isu penanggulangan perubahan iklim penting untuk digaungkan saat ini karena masyarakat dunia makin merasakan akibat nyata dari krisis iklim, seperti bencana hidrometeorologis kebakaran hutan yang semakin sering terjadi di seluruh dunia.

Menteri Siti ingin agar PWI dapat membantu menggugah kepedulian publik melalui penggaungan isu pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup dan kehutanan khususnya isu penanggulangan perubahan iklim.

Menanggapi hal tersebut, Auri Jaya mengatakan bahwa isu terkait lingkungan hidup akan menjadi salah satu tema peringatan HPN 2022, selain masalah masa depan wartawan di tengah pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan media.

Ketua Panitia Peringatan HPN 2022, Auri Jaya audiensi dengan Menteri LHK, Siti Nurbaya. (Foto Humas Kementerian LHK)

“Masalah lingkungan hidup akan menjadi salah satu isu penting yang diangkat dalam peringatan HPN 2022 karena lingkungan hidup masih akan menjadi isu penting dan relevan dalam beberapa tahun mendatang,” ujar Auri Jaya dalam pertemuan tersebut.

Baca Juga :  Buteng Butuh 500 CPNS, Yang Lulus 492 Peserta

Auri Jaya dan Wakil Bendara Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Dar Edi Yoga pun setuju kegiatan yang akan dilakukan pada peringatan HPN 2022 antara lain menggagas program Kampung Iklim Wartawan di Kendari.

Anugerah Kebudayaan PWI, Apreasiasi Pembangunan Berbasis Kearifan Lokal

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi Sultra, Dr Hj Nur Endang Abbas menegaskan, panitia lokal semakin siap menyambut para tamu peserta Hari Pers Nasional (HPN) 2022 pada Februari mendatang di Sultra. Sebab kasus Covid-19 yang selama ini dikhawatirkan perlahan mulai menurun sehingga pelaksanaan HPN optimis dapat berjalan maksimal namun tetap dengan protokol kesehatan.

“Kami bersyukur hingga saat ini kasus Covid-19 di provinsi Sultra terus melandai, ini membuat kami semakin optimis apalagi ada dua event nasional yang kami akan selenggarakan. Alhamdulillah selama ini Sultra selalu termasuk lima provinsi dengan kasus Covid-19 terendah,” jelas kata Dr Hj Nur Endang Abbas, saat sosialisasi Anugerah Kebudayaan PWI, di kantor PWI Pusat, Kamis 16 September 2021.

Dalam HPN 2022 nanti, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat juga akan kembali menggelar Anugerah Kebudayaan PWI dalam rangka peringatan HPN 2022 mendatang. Tema Anugerah Kebudayaan PWI kali ini berbeda dengan sebelumnya.

Diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19, penilaian terhadap kepala daerah akan dilakukan dengan cara berbeda. Meski tidak mengubah substansi penilaian yang telah berlaku dari tahun sebelumnya.

Sekda Sultra mengaku semakin termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi para peserta HPN khususnya peserta Anugerah Kebudayaan PWI 2022. Menurutnya, Anugerah Kebudayaan merupakan bentuk apresiasi bagi daerah yang sangat penting dalam mendorong kesadaran perlunya perspektif kebudayaan digunakan dalam membangun daerah.

“Terselenggaranya Anugerah Kebudayaan yang diselenggarakan PWI kerjasama dengan pemerintah kota dan kabupaten kami harap dapat menggali gagasan, ide berbasis kearifan lokal setempat dalam rangka kreatifitas inovasi dalam pembangunan daerah berbasis kebudayaan,” jelasnya.

Baca Juga :  Ini Gelar Tersembunyi AS Tamrin
Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari (tengah) bersama Sekjen Mirza Zulhadi dan Ketua Panitia HPN Pusat Auri Jaya (kanan) menggelar rapat virtual persiapan penyelenggaraan HPN 2022 bersama Pemprov Sultra. (Foto Istimewa)

Endang menambahkan, di Provinsi Sultra sendiri pembangunan kebudayaan menjadi salah satu inspirasi mereka untuk membangun daerah. “Dalam pembangunan pemerintahan nilai nilai kebudayaan masih menjadi inspirasi bagi kami,” tegasnya.

Ketua Panitia Pusat HPN 2022, Auri Jaya menambahkan, tema Anugerah Kebudayaan PWI tahun ini adalah ‘Memenangkan Kesehatan, Kemanusiaan, dan Perilaku Baru Berbasis Informasi dan Kebudayaan’.

Menurut Auri Jaya, tahun pertama pandemi merupakan masa masyarakat baru mengenal Covid-19, sebagian bahkan masih belum mempercayai virus corona. Tahun kedua pandemi, lanjut Auri, masyarakat sedang dalam masa menghindari kejenuhan.

“Di tahun pertama kita (masyarakat) exercise, belajar. Tahun kedua, saya kira kita sudah menerapkan pengalaman-pengalaman dan permasalahan yang dihadapi di masyarakat juga sudah berbeda,” kata wartawan peliput runtuhnya Tembok Berlin dan unifikasi Jerman, itu.

Oleh karena itu, Auri menyatakan bahwa kali ini Anugerah Kebudayaan PWI mendorong pemerintah daerah melalukan terobosan-terobosan untuk memastikan masyarakat merasa aman dari pandemi dan tetap menjamin aktivitas kemasyarakatannya.

”Tentu memerlukan inovasi-inovasi tersendiri bagi kepala daerah supaya menghadapi pandemi ini dengan aman, tertib, dan mencegah pandemi ini agar tidak menjadi sebuah pagebluk yang mengerikan,” ucap Auri. (adv)

Facebook Comments