BMKG Baubau Prediksi Cuaca Ekstrem hingga Pekan Depan

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Betoambari Kota Baubau, Yamin Saleh Saidu.

BAUBAU, Rubriksultra.com- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Betoambari Kota Baubau mengimbau warga sekitar untuk tetap waspada. Berdasarkan prakirawan BMKG, cuaca ekstrem mulai dari hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi diprediksi masih terjadi hingga pekan depan.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Betoambari Kota Baubau, Yamin Saleh Saidu mengatakan, cuaca di Kota Baubau masuk kategori tinggi dan menengah. Diperkirakan sampai pekan depan gelombang laut perairan Baubau masih tinggi di kisaran 1-2,5 meter, potensi hujan juga masih besar disertai dengan angin kencang yang fluktuatif.

- Advertisement -

Kondisi tersebut juga berlaku di perairan Kabupaten Wakatobi dengan Batu Atas, Kabupaten Buton Selatan. Olehnya, warga yang menggunakan jasa penyeberangan diminta waspada.

“Sementara untuk besok prakiraan tinggi gelombang sudah mulai berkurang untuk di wilayah pesisir Baubau. Sedangkan pada kejadian Senin 21 Februari 2022 di Baubau itu pantauan kami gelombang sampai 2,5 meter, kecepatan angin maksimum saat itu 20-31 knot dan itu fenomena yang jarang terjadi,” kata Yamin, di kantornya, Selasa 22 Februari 2022.

Kata dia, angin maksimum biasanya terjadi sesaat saja kemudian turun. Namun kemarin anginnya di atas 20 knot dan terjadi terus-menerus sehingga memicu terbentuknya gelombang tinggi yang menimpa pesisir Kota Baubau.

Fenomena itu disebabkan adanya sirkulasi angin dari utara Australia ke wilayah Sultra sehingga mempengaruhi cuaca di Baubau.

“Kalau dilihat dari dinamika atmosfernya, kondisi suhu permukaan laut menunjukkan hangat. Hangat itu indikasinya uap air di wilayah Baubau sangat besar, jadi potensi terbentuknya awan sangat tinggi. Jadi hujannya kemarin lebat disertai angin kencang,” ujarnya.

Sementara fenomena gelombang yang menghempas pesisir Baubau hingga merusak sejumlah fasilitas umum, merupakan fenomena biasa dan sering terjadi. Musim barat 2021 lalu juga pernah terjadi hujan lebat, angin kencang dan gelombang sehingga membuat salah satu armada milik ASDP rute Baubau-Wamengkoli kesulitan untuk sandar.

Baca Juga :  18 Peserta Uji Kompetensi Wartawan di Baubau Dinyatakan Berkompeten

Namun biasanya gelombang musim barat tidak lama, bedanya dengan musim timur gelombangnya lebih tinggi.

“Karena cuaca diperkirakan masih belum kondusif masyarakat diimbau tetap waspada. Masyarakat bila bepergian selalu memerhatikan dan menghindari pohon atau tiang listrik yang rawan tumbang,” imbaunya. (adm)

Laporan : Ady

Facebook Comments