BAUBAU, Rubriksultra.com- Harga minyak goreng di Kota Baubau saban hari semakin melonjak. Update harga minyak goreng saat ini, Kamis 10 Maret 2022, harga untuk kemasan 1 liter berbagai merk sudah mencapai Rp 45 ribu dan Rp 90 ribu untuk kemasan 2 liter.
Harga tersebut merupakan hasil penelusuran awak media Rubriksultra.com di pasar tradisional Wameo. Harga tersebut naik Rp 5 ribu per liter dibandingkan kemarin, Rabu 9 Maret 2022 di pasar yang sama, dimana minyak goreng kemasan satu liter dijual Rp 40 ribu dan kemasan dua liter Rp 80 ribu.
Berbeda lagi dengan harga di salah satu warung di Kelurahan Lamangga. Minyak goreng kemasan satu liter berbagai merk dijual dengan harga Rp 50 ribu dan kemasan dua liter Rp 100 ribu.
“Kita terpaksa jual begitu karena kita juga dapat minyak dari sesama pedagang dengan harga mahal, bukan dari distributor. Bahkan kita keliling cari minyak itu sampai di Kabupaten Buton Selatan,” ucap salah satu pedagang di Pasar Wameo.
Fenomena kenaikan harga ini membuat masyarakat antri di sejumlah gerai yang menjual minyak goreng subsidi. Seperti suasana di salah satu gerai di Kelurahan Bataraguru yang menjual minyak goreng bersubsidi, Rabu 9 Maret 2022 kemarin, masyarakat antri sejak pukul 06.00 WITa.
Pemerintah Kota Baubau sebagai leading sektor hingga saat ini belum juga mengambil langkah solutif, terkait ketersediaan dan stabilisasi harga minyak goreng.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Baubau, La Ode Ali Hasan bahkan enggan memberikan komentar banyak terkait kelangkaan dan meroketnya harga minyak goreng yang kian hari makin mencekik tersebut.
“Saya belum bisa banyak komentar kalau soal minyak goreng, yang jelas Senin 14 Maret mendatang rencana kita panggil semua distributor untuk rapat bersama pemerintah untuk mengupayakan solusinya. Saya sudah laporkan itu sama Pak Wali,” singkat La Ode Ali Hasan, di kantornya, Kamis 10 Maret.
Kasat Reskrim Polres Baubau, AKP Najamuddin memastikan tidak ada penimbunan minyak goreng di Baubau. Hasil penelusuran, petugas masih menemukan minyak goreng tersedia dibeberapa distributor.
“Di sejumlah toko, stok minyak goreng jerigen 5 dan 20 liter masih ada. Kendati harganya di atas HET Rp 26 ribu per liter. Jadi menurut kami minyak goreng ini banyak. Hanya saja masyarakat terlalu panik sehingga harus ada edukasi kepada masyarakat agar tidak terlalu panik,” kata Najamuddin, di Polres Baubau.
“Yang jadi masalah saat ini sampai masyarakat bertumpuk seperti di toko Putri Grosir di Kelurahan Bataraguru semalam, mereka diberikan jatah sekian dus minyak. Namun ketika masyarakat tahu masyarakat langsung menyerbu ke sana untuk mendapatkan harga Rp 14 ribu sehingga terjadi penumpukan,” tambahnya.
Kata Najamuddin, distributor sebenarnya telah menyebar stoknya ke ritel-ritel modern dan toko-toko, namun tidak sekaligus. Tujuannya supaya semua masyarakat mendapatkan.
“Jadi ke depan untuk mengantisipasi ketersediaan minyak goreng menjelang bulan suci ramadan, kita akan bersinergi dengan Dinas Perdagangan untuk mengupayakan stok-stok tambahan nanti sebelum bulan puasa,” pungkasnya. (adm)
Laporan : Ady