RGPI Merawat Kebhinekaan

Pengurus RGPI se-Sultra berpose bersama usai dikukuhkan, di pelataran Kotamara Baubau, Sabtu 26 Maret 2022. (Foto Istimewa)

BAUBAU, Rubriksultra.com- Pengurus Dewan Pimpinan Koordinator Wilayah (DPKW) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Rajawali Garda Pemuda Indonesia (RGPI) se-Sultra periode 2022-2027 baru saja dikukuhkan. Sebagai organisasi kepemudaan yang baru terbentuk, RGPI berkomitmen untuk merawat kebhinekaan.

Ketua Umum RGPI, Danil Hidayat mengatakan, RGPI adalah organisasi yang lahir untuk menyatukan perbedaan, karena kerapkali terjadi perpecahan antaranak bangsa. Perpecahan yang selama ini terjadi tidak bisa terus dibiarkan karena akan menjadi awal kehancuran.

- Advertisement -

“Jangan jadikan perbedaan sebagai permusuhan dan perpecahan sesama anak bangsa. Makanya saya terpanggil untuk membentuk organisasi ini yang didalamnya terhimpun anak bangsa yang bisa saling menerima perbedaan dalam demokrasi,” kata pria yang akrab disapa Bang Danil usai mengukuhkan pengurus DPKW dan DPW RGPI se-Sultra, di Kotamara, Baubau, Sabtu 26 Maret 2022.

Kata dia, RGPI memiliki moto yang modern, nasionalis, religius dan bisnis. Modern maksudnya harus paham teknologi sehingga RGPI tidak ketinggalan dalam mekanisme mengurus organisasi.

Nasionalis maksudnya tidak boleh membedakan suku, ras, agama, budaya dan warna kulit. Religius artinya semua anggota mengakui adanya Tuhan dan saling menghargai kepercayaan.

“Terakhir bisnis. RGPI fokus utamanya adalah UMKM, sebab saat pandemi melanda, pertahanan terkuat ekonomi Indonesia adalah UMKM, bukan mega perusahaan. Makanya itu RGPI mengedepankan UMKM sebagai benteng pertahanan organisasi. Alhamdulillah RGPI selama ini independen dan mandiri, tidak pernah minta sumbangan dari pihak mana pun,” katanya.

Ketua RGPI Sultra, La Ode Ahmad Monianse mengatakan, RGPI adalah organisasi kepemudaan yang mengusung jargon modern, nasionalis, religius dan bisnis. Jargon ini tentunya demi masa depan generasi bangsa.

Kata dia, bangsa Indonesia akan menyongsong era kemerdekaan kedua pada 2045 dengan adanya bonus demografi yang akan didapatkan Indonesia sekitar tahun 2030-an. Dimana angka penduduk produktif berada pada dikisaran 60-70 persen.

Baca Juga :  Aksi Balap Liar di Baubau Didominasi Pelajar

“Olehnya saya percaya RGPI mampu memadukan nasionalisme, religius modern dan bisnis untuk meningkatkan, membangkitkan, membuat berdaya saing dan mandiri Sumber Daya Manusia (SDM). Jadi, kalau bukan kita siapa lagi yang mewujudkan cita-cita besar itu supaya bangsa ini berjaya,” katanya.

Kapolres Baubau, AKBP Erwin Pratomo menilai RGPI memiliki visi misi mendampingi orang lemah. Berpihak kepada kepentingan masyarakat.

“Hal tersebut selaras dengan program pemerintah sesuai serta tugas pokok kami. Olehnya diharapkan RGPI juga berperan mengayomi dan melindungi masyarakat,” pinta Erwin.

Dia mengajak seluruh pengurus RGPI se-Sultra untuk bersinergi menciptakan dan memelihara situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif. Ia yakin RGPI mampu mendukung peningkatan herd imuniti dan percepatan pemulihan ekonomi nasional khususnya di Sultra dengan program strategisnya mendampingi masyarakat dan mengembangkan UMKM sehingga perekonomian pulih dan mandiri.

Dandim 1413 Buton, Letkol Arm Muhammad Faozan juga menilai RGPI memiliki sesuatu yang berbeda. Menurutnya RGPI sangat toleran terhadap perbedaan pendapat yang dihadapkan dengan kultur dan nilai-nilai sejarah yang ada pada bangsa, dengan tidak mengurangi jiwa persatuan.

Toleransi dan nilai-nilai luhur yang diadopsi dari bhineka tunggal ika diharapkan menjadi modal dasar RGPI agar semakin konsisten dalam mewarnai kehidupan bernegara.

“Saya berharap RGPI tidak hanya sebagai momentum sesaat, tetapi RGPI menjalar di seluruh Indonesia, sampai tujuan nasional betul–betul tercapai,” harap Letkol Arm Muhammad Faozan. (adm)

Laporan : Ady

Facebook Comments