Pariwisata Buteng Mendunia

Bupati Buteng, H. Samahuddin saat menghadiri ritual budaya masyarakat. (Foto Istimewa)

LABUNGKARI, Rubriksultra.com- Promosi potensi pariwisata Kabupaten Buton Tengah (Buteng) di bawah pemerintahan Bupati Buteng, H.Samahuddin, menembus pasar internasional. Dinas Pariwisata Buteng mencatat sudah lebih dari 100 wisatawan mancanegara dari berbagai belahan dunia yang mengeksplore keindahan panorama alam Buteng.

Sejak 2017 lalu saat dirinya dipercaya memimpin Buteng, H.Samahuddin memang gencar melakukan promosi wisata. Salah satunya potensi gua bawah laut yang banyak digemari wisatawan dari China, Korea, Singapore, Thailand bahkan negara eropa seperti Perancis.

- Advertisement -

Samahuddin mengungkapkan, ratusan bule ini rata-rata merupakan penyelam profesional bersertifikasi khusus selam dalam gua. Mereka terpukau dengan keindahan pariwisata Kabupaten Buteng, salah satu lokasi yang paling diminati adalah gua Loba-loba.

Gua ini terkategori gua bawah laut yang menyimpan keindahan yang tiada tara, namun untuk menikmati keindahan panorama yang disuguhkan harus dilakukan penyelaman pada kedalaman 20-27 meter dari tengah laut menuju mulut gua dengan jarak sekitar 200 meter.

“Nah, ini adalah bukti bahwa potensi pariwisata kita sangat bagus karena banyak dilirik penyelam mancanegara. Tak heran bila dunia internasional menjadikan gua ini sebagai salah satu lokasi petualangan mereka,” kata Samahuddin.

Buteng memang terkenal dengan banyaknya gua yang dimiliki, sehingga Buteng memiliki julukan negeri seribu gua. Gua di Buteng beragam, selain gua bawah laut, juga terdapat gua yang menampilkan keindahan bebatuan Stalaktit dan Stalagmit.

Salah satunya adalah gua Laumehe. Gua ini cocok bagi seorang yang suka berpetualang yang terletak di Desa Wantopi, Kecamatan Mawasangka Timur.

Dari mulut gua sampai 400 meter ke dalam anda akan disuguhi keindahan ornamen kars berbentuk stalagmit dan stalaktit. Di dalam gua terdapat kolam kecil yang memiliki air yang jernih, kolam kecil itu dahulu dijadikan sumber air minum bagi masyarakat setempat.

Baca Juga :  Pemprov Terus Berupaya Memutus Rantai Virus Corona di Sultra
Salah satu potensi wisata gua di Kabupaten Buteng yang indah. (Foto Istimewa)

“Saya yakin gua-gua di Buteng ini sangat diminati wisatawan lokal maupun mancanegara. Bagi wisatawan yang suka menelusuri gua, Buteng sangat cocok karena banyak lorong gua yang belum dijelajahi banyak orang,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Buteng, Wujuddin menambahkan, selain gua Loba-loba dan Laumehe, juga ada sejumlah gua yang tidak kalah indah dan menawan, seperti gua Koo, gua Maobu dan gua Bidadari.

Gua koo terletak di Desa Lantongau Kecamatan Mawasangka. Gua ini menyimpan keindahannya tersendiri, terdapat kolam yang terbentuk secara alami di dalam gua, kolamnya berbentuk menyerupai paru-paru manusia.

Gua dengan ikonis kolam yang tampak seperti paru-paru itu begitu indah saat cahaya matahari tepat berada di atas kepala menyinari gua sehingga kolam air tadi tampak berwarna biru.

Gua bidadari terletak di Desa Wadiabero, gua dengan julukan surga tersembunyi ini merupakan wisata underground. Gua ini letaknya di tengah hutan dan masih sangat alami, suasananya tenang cocok bagi wisatawan yang mencari ketenagan dari bising dan hiruk pikuknya suasana kota.

Di dalam gua wisatawan disuguhkan dengan kondisi gua yang kering dan berair, lokasi yang kering wisatawan dimanjakan dengan pemandangan indah dari lubang besar tepat di atas gua yang ketika cahaya matahari masuk seakan bidadari baru turun dari kayangan. Area gua yang basah tadi memiliki kolam berisi air yang jernih wisatawan bisa langsung menikmatinya dengan berenang.

Kemudian gua Maobu yang terletak di Desa Lalibo Kecamatan Mawasangka. Gua ini memiliki kolam air payau yang jernih, letaknya berdampingan dengan laut.

“Agar terarahnya keparawisataan yang ada, tahun ini kita sedang mewujudkan kepariwisataan Buteng yang memiliki ke khasannya tersendiri. Salah satu yang diangkat adalah Paradise On Cave. Alasan mamajukan logo Paradise On Cave karena buteng dijuluki negeri seribu gua, dengan begitu iconik gua menjadi sesuatu yang wajib untuk dikembangkan,” katanya.

Baca Juga :  Gagasan Ali Mazi Jadikan Sultra Perwakilan Indonesia pada Konferensi Global EITI 2023 di Dakar
Pasir Timbul Bone Labunta yang berhasil keluar sebagai juara III API Award 2020 lalu. (Foto Istimewa)

Bersinar di Ajang Anugerah Pesona Indonesia

Potensi pariwisata Buteng di tingkat nasional tidak perlu ditanya. Terbukti dua tahun berturut-turut pariwisata Kabupaten Buteng cukup bersinar di Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2020 dan 2021.

Pada 2020, Kabupaten Buteng meraih juara III dengan wisata Pasir Timbul Bone Labunta kategori tujuan wisata baru terpopuler.

Sedang pada 2021, terdapat dua potensi wisata sekaligus yang masuk pada ajang tersebut. Masing-masing Kadampi untuk kategori makanan tradisional dan Maobu Cliff Jumping untuk kategori wisata air.

Meski Buteng hanya mampu meraih peringkat III, namun hal tersebut sudah cukup mencatatkan bukti bahwa pengelolaan pariwisata yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Buteng sudah lebih baik di Sultra.

Untuk pengembangan pariwisata Buteng lebih lanjut, Bupati Buteng akan mengembangkan Top Twelve Destination atau 12 destinasi wisata unggulan dengan mengambil konsep Top Ten Destination. Hal ini sesuai dengan potensi alam yang berkualitas serta didukung dengan kebudayaan masyarakat Buteng yang luar biasa.

12 destinasi yang bakal dikembangkan nanti tersaji komplit memadukan wisata pantai, wisata gua, wisata hutan, wisata religi dan budaya. Ke-12 wisata unggulan ini masing-masing, Tanailandu Terapung, Pantai Mutiara Gumanano, Kawasan Gua Koo, Pantai dan Gua Maobu. Tanjung Buaya, Gua Laumehe Wantopi, Kawasan Teluk Lombe, Makam Kramat Sangia Wambulu, kawasan Gua Bidadari, Kawasan Hutan Jati Bantea, Pantai Katembe, Pulau Talaga dan sekitarnya.

“Wisata pantai, wisata gua, wisata hutan, wisata religi dan budaya akan selalu kita pertahankan agar menjamin kesan tidak terlupakan bagi setiap yang datang,” tandasnya. (adv)

Facebook Comments