BAUBAU, Rubriksultra.com- Plt Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, menaruh harapan besar kepada Universitas Muslim (UMU) Buton agar dapat mencetak sumberdaya manusia yang unggul dan terampil dalam menjawab tantangan ke depan. Harapan itu disampaikan saat peringatan Dies Natalis UMU Buton ke III, Sabtu 21 Mei 2022.
La Ode Ahmad Monianse mengatakan, dies natalis merupakan momen penting bagi institusi pendidikan tinggi sebagai ajang refleksi diri, mempersiapkan langkah-langkah strategis ke depan dalam menjawab perubahan arus global, era disrupsi termasuk revolusi industri ke-4, Society 5.0 dan juga pandemi Covid-19.
“Sebagai universitas yang tergolong muda, UMU Buton musti mampu menjadi
kampus yang mempersiapkan para lulusannya dengan pengetahuan dan hasil riset yang siap dimanfaatkan untuk mendukung ekonomi masyarakat di wilayah Kepulauan Buton,”k atanya.
Kata Monianse, sebagai lembaga pendidikan tinggi, UMU Buton harus menjadi kampus yang terdepan dalam mewujudkan pelayanan pendidikan tinggi berkualitas kepada masyarakat. Sekaligus meningkatkan peran dalam berkiprah dalam mendukung pembangunan Kota Baubau.
Ketua Yayasan UMU Buton, Ibrahim Marsela mengatakan, UMU Buton akan terus berkiprah dalam menyelenggarakan pendidikan dan memberikan pembelajaran dan pengabdian kepada masyarakat sesuai tri dharma perguruan tinggi.
Mantan Wakil Wali Kota Baubau ini mengatakan, momentum dies natalis ke III ini menjadi peringatan tehadap UMU Buton untuk semakin berperan dalam kancah nasional. Hal itu sejalan dengan tema besar tahun ini yakni “Jelajah UMU Buton Merawat Jagat dan Membangun Peradaban Negeri”.
Tema ini secara universal membuat UMU Buton terus berperan secara lokal berefek global sebagaimana visi misi UMU Buton, serta menjadikan UMU Buton sebagai rujukan dan inspirasi nasional.
“Selain itu UMU Buton harus tampil bersama bangsa lainnya menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada diantaranya masalah ekonomi dan sosial,” tandasnya.
Rektor UMU Buton, Sudjiton mengatakan sejak berdiri tahun 2019 lalu, UMU Buton terus bereksplorasi menghadirkan fakultas-fakultas dengan program studi (prodi) yang mampu menjawab kebutuhan di daerah.
“Dari lima prodi kini menjadi 11 prodi. Kami berusaha menangkap keahlian apa yang dibutuhkan di daerah, sehingga menghadirkan apa yang dibutuhkan masyarakat,” pungkasnya. (adm)
Laporan : Ady