BAUBAU, Rubriksultra.com- Pemerintah Kota Baubau menganggarkan Rp 1,5 miliar untuk membedah 30 unit rumah pada 2022 ini. 30 rumah tersebut terdiri dari 15 unit di Kelurahan Baadia, Kecamatan Murhum dan 15 unit lainnya di Kecamatan Sorawolio.
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Baubau, Amalia Abibu mengatakan, anggaran bedah rumah tersebut bersumber dari dana sharing APBD Baubau senilai Rp 900 juta dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 600 juta. Setiap rumah akan mendapat alokasi Rp50 juta.
“Masing-masing rumah dialokasikan Rp30 juta dari APBD dan Rp 20 juta dari DAK. Model rumahnya nanti dibuat seragam,” kata Amalia Abibu, di kantornya, Kamis 4 Agustus 2022.
Kata dia, database peta kawasan kumuh di Kota Baubau, masih ada lebih dari 7.000 rumah masuk dalam kategori kumuh berdasarkan penilaian rumah, kawasan, sanitasi air bersih dan lain-lain.
“Kecamatan Sorawolio dan Baadia cukup banyak rumah tergolong kumuh, sementara di kelurahan di bantaran kali sebagian tergolong kawasan kumuh,” katanya.
Persentase capaian pemulihan kawasan kumuh baru sekitar 56 persen. Capaian ini diprediksi naik menjadi 58 persen setelah pekerjaan 30 unit rumah tersebut selesai.
“Kita akan berupaya memoles kawasan kumuh tersebut menjadi tidak kumuh dengan mengoptimalkan anggaran yang ada dan berusaha cari sumber-sumber pembiayaan dari luar APBD Baubau seperti APBD provinsi dan APBN sehingga persentase pemulihan kawasan kumuh bisa di atas 70 persen,” katanya.
Amalia Abibu mengaku sedang berusaha mendatangkan anggaran pusat untuk memoles kawasan kumuh di Pulau Makasar, Kecamatan Kokalukuna. Ia juga akan berkolaborasi dengan semua dinas terkait untuk intervensi kawasan kumuh dengan membangun jalan lingkungan, drainase, sanitasi air bersih dan pengelolaan sampah yang sesuai.
“Tahun ini juga saya akan kolaborasi dengan developer untuk minta CSRnya,” tandasnya. (adm)
Laporan : Ady