Perekonomian Baubau Tumbuh 4,15 Persen

Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse saat memberikan penjelasan potensi investasi di Kota Baubau kepada Duta Besar Seychelles, Niko Barito. (Dokumen foto istimewa)
Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse saat memberikan penjelasan potensi investasi di Kota Baubau kepada Duta Besar Seychelles, Niko Barito. (Dokumen foto istimewa)

BAUBAU, Rubriksultra.com- Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse mengklaim pasca pandemi Covid-19 perekonomian Kota Baubau telah bangkit dengan tingkat pertumbuhan 4,15 persen. Angka tersebut pulih dengan pencapaian 0,81 persen pada tahun sebelumnya dipuncak pandemi.

“Pertumbuhan ekonomi di Kota Baubau melampaui angka pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara 4,1 persen, dan pertumbuhan ekonomi nasional 3,7 persen,” kata Monianse dalam pidatonya saat rapat paripurna mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT ke-77 kemerdekaan Republik Indonesia di gedung DPRD Baubau, Selasa 16 Agustus 2022.

- Advertisement -

Monianse mengatakan meski belum berhasil bangkit kembali ke kondisi sebelum pandemi namun Pemkot Baubau sudah berhasil menjaga konsistensi jumlah penduduk miskin dibawah dua digit yakni 7,78 persen.

Capaian itu menempatkan posisi Kota Baubau di bawah Provinsi Sultra yang 11,66 persen dan nasional 10,1 persen.

“Keberhasilan itu membuktikan bahwa intervensi kebijakan Pemkot Baubau selama masa pandemi memberikan pengaruh signifikan dalam program penanggulangan kemiskinan ekstrem secara berkesinambungan. Juga kerja sama, sinergi, serta kerelaan untuk berbagi beban dan tanggung jawab bersama seluruh stakeholder, forkopimda justru lebih utama dalam menghadapi krisis,” kata Politisi PDIP itu.

Selain pulihnya pertumbuhan ekonomi di Baubau, Monianse memaparkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Baubau yang berada di atas Provinsi Sultra.

“Saat ini sebesar 76,26 poin berada di atas Provinsi Sultra 71,45 poin dan pusat 71,94 poin. Kriteria angka ini berada menengah atas yang menggambarkan kita menjaga kondisi keberhasilan kesehatan kolektif, mempertahankan kualitas perubahan pola pembelajaran serta menjamin kestabilan ekonomi keluarga, meskipun masih perlunya upaya peningkatan agar produktivitas masyarakat semakin baik,” ujarnya. (adm)

Laporan : Ady

Facebook Comments
Baca Juga :  CPNS 2018 Belum Dibuka, Pencaker di Baubau Naik Tiga Kali Lipat