BAUBAU, Rubriksultra.com- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Baubau berkomitmen akan menangani stunting sejak masih Calon Pengantin (Catin).
Untuk memperkuat penanganan stunting dari hulu itu, DPPKB akan menjajaki Memorandum of Understanding dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Baubau.
Penandatanganan akan dilakukan pekan depan, satu rangkaian Hari Ulang Tahun Kota Baubau yang jatuh pada 17 Oktober 2022 mendatang.
Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, DPPKB Baubau, Ansharudin Udu mengatakan dalam waktu dekat akan dilakukan pertemuan dengan pihak Kemenag untuk menyatukan kesepahaman.
“Bila pernikahannya bagus, maka anak-anak stunting tidak akan terjadi. Sebab lewat Catin, kita bisa mengetahui apakah dia sudah siap hamil atau tidak,” kata Ansharudin Udu, Kamis 29 September 2022.
Lewat MoU tersebut, kata dia, setiap calon pengantin sebelum menikah akan menyambangi dan memberikan pemahaman oleh tim pendamping keluarga atau penyuluh lapangan KB terkait risiko melahirkan diwaktu yang belum tepat.
Selain itu, tim juga akan mensosialisasikan Aplikasi Elektronik Siap Nikah Siap Hamil (Eksimil) agar calon pengantin bisa mengecek layak atau tidaknya memprogramkan kehamilannya setelah menikah.
“Jadi dalam aplikasi itu ada pemeriksaan calon pengantin, apakah dia berisiko pada saat dia melahirkan atau tidak? Kalau memang belum (siap hamil-red) kita lakukan pendampingan, artinya bisa nikah tetapi jangan dulu hamil untuk menganti hal yang tidak diinginkan. Jika nanti sudah tidak lagi merah di aplikasi, berarti sudah siap hamil,” terangnya.
Dikatakan berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tahun 2021, angka stunting atau masalah kurang gizi kronis yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak di Kota Baubau mencapai sekitar 27 persen.
“Olehnya kita sekarang sedang menggodok Peraturan Wali Kota (Perwali) Baubau tentang percepatan penurunan stunting,” tandasnya. (adm)
Laporan : Ady
