BAUBAU, Rubriksultra.com – Pemerintah Kota Baubau menggelar Welcome Dinner menyambut tamu yang hadir di puncak Haroana Baubau dalam rangka hari jadi Kota Baubau ke 481 dan HUT Baubau ke 21, Minggu 16 Oktober 2022.
Diantara yang hadir terlihat Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Razilu yang juga menjabat Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Plt. Dirjen KI) Kemenkumham.
Wali Kota Ternate Dr. M. Tauhid Soleman, Perwakilan Pemerintah Gunungkidul, Sekda Konsel, Wakajati Sultra, Kanwil Kemenkumham Sultra. Kegiatan juga dihadiri Forkopimda Baubau diantaranya Ketua DPRD Baubau, Dandim 1413 Buton, Kajari Baubau, Kapolres Baubau, Sekda Baubau dan seluruh pimpinan OPD Baubau.
Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse berharap pengalaman tamu-tamu dari luar Kota Baubau yang menghadiri semarak Haroana Baubau dapat membawa kisah indah untuk diceritakan kepada kerabat, keluarga sanak saudara di daerah asal.
“Kalau ada hal yang baik bawa pulang ceritakan kepada keluarga sahabat teman dan pemerintah daerah masing-masing agar pada momentum yang lain bisa hadir kembali ke kota kami,” ungkap Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse.
Dihadapan Wali Kota Ternate, La Ode Ahmad Monianse juga menyebut bahwa Kota Ternate dan Kota Baubau adalah kota yang sejak dahulu kala terhubung dalam kebudayaan, dan memiliki sejarah panjang di Nusantara Indonesia Timur.
Kota Baubau pernah menorehkan sejarah panjangnya sebagaimana Ternate sebagai perlintasan. Kawasan ini sudah ditetapkan oleh Belanda sebagai ibukota under of dealing Buton language artinya kalau Belanda memilih tempat itu maka tempat itu cocok dari sisi perdagangan.
Dijelaskan patokan awal untuk menentukan Kota Baubau sebagai sebuah kota ditarik sejak Sultan Buton yang pertama dilantik 1541 silam. Namun berdasarkan beberapa literatur, kota ini sebenarnya sudah ada 200 tahun sebelumnya.
Di tahun 1330 kerajaan Buton sudah ada. Kata Monianse, hal itu dapat dirunut di dalam Negarakertagama yang ditulis di tahun 1300-an bahwa Buton sudah ada di dalam peta kerajaan Majapahit sebagai wilayah-wilayah kekuasaan.
“Namun kami bersepakat saat itu di DPRD dan pemerintah daerah untuk mengambil titik awal untuk menentukan ulang tahun sebagai sebuah kawasan yang penuh peradaban dan sekaligus menjadi hari jadinya sebagai daerah otonom pada 2001,” jelasnya.
Dikatakan, Pemerintah Kota Baubau mengubah perayaan hari jadi Kota Baubau ke 481 dan HUT Baubau ke 21 seperti biasanya menjadi Haroana Baubau supaya semua lapisan masyarakat merasa memiliki perayaan itu. Sebab tema besar yang diangkat yakni “ta posaasaangu ta pohamba hamba to yi malapeakana lipu” atau bersatu padu berkolaborasi demi kebaikan negeri.
Kata dia, saat pihaknya terus berupaya mempersiapkan Baubau sebagai calon ibu kota Provinsi Kepulauan Buton (Kepton) bila mekar. Diharapkan Kota Baubau layak dan pantas untuk menjadi sebuah ibukota provinsi baru sebagaimana Ternate sudah mengambil peran itu.
“Kelihatannya memang kota-kota dengan peradaban masa lalu tinggal Buton yang belum mengambil peran sebagai ibukota provinsi. Mudah-mudahan semangat ulang tahun dan kunjungan bapak Presiden kemarin bisa memantik semangat meningkatkan potensi Kota Baubau, pun semua itu terwujud kalau semua komponen berkolaborasi,” paparnya. (adm)
Laporan : Ady