STAI Baubau Jadi Kampus Negeri

BAUBAU, Rubriksultra.com – Kabar menggembirakan bagi masyarakat Kota Baubau dan umumnya di kawasan Kepulauan Buton. Tahun 2018 ini, kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) YPIQ Sultan Qaimuddin Baubau sebentar lagi akan berubah status menjadi perguruan tinggi negeri dengan status STAIN.

Hal ini ditegaskan Ketua Komisi VIII DPR-RI, Dr. H. Muhammad Ali Taher Paresong, SH., M.Hum Jumat malam ini (11/5) di acara ramah tamah dengan Pemerintah Kota Baubau di Bantea Umuri Bolu Rujab Wali Kota Baubau.

- Advertisement -

“Harusnya STAI Baubau langsung bisa menjadi IAIN, tetapi karena urusannya sangat panjang, ya kita terima dulu jadi STAIN, Insha Allah 5 tahun kemudian bisa menjadi IAIN, dan seterusnya menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). Kita lakukan saja bertahap dulu, sambil menyiapkan semua infrastruktur pendukungnya,” tegas Ali Taher sebagaimana di release Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Baubau, H. Idrus Taufiq Saidi, S.Kom.M.Si

Kepastian perubahan status menjadi kampus negeri ini menurut mantan staf ahli Menteri Kehutanan RI ini karena urusannya di Departemen Agama RI dan Kementerian Pendayaagunaan Aparatur Negara (Menpan) dalam proses finishing, dan secara politik telah mendapatkan persetujuan politik dari pihaknya selaku pimpinan Komisi III-DPR-RI.

Bukan hanya perubahan STAIS Baubau STAIN Baubau, tetapi di Sulawesi Tenggara ini juga dilakukan penegerian 25 Madrasah. Termasuk disetujuinya pembangunan Asrama Haji di Kendari.

Kata dia, realisasi hal itu akan dilakukan sebelum Hado Hasina melepas jabatan menjadi Pj Walikota Baubau, Apalagi pendidikan merupakan pembangunan peradaban jangka pendek.

“Kami sangat mengapresiasi langkah positif atas usulan dari Kepala Kanwil Kementerian Agama Sultra, Kepala Kementrian Agama Kota Baubau atas usulannnya ke Jakarta beberapa waktu lalu. Sekali lagi, sebelum Wali Kota Baubau Hado Hasina melepas jabatannya, STAIS Baubau telah berubah menjadi STAIN,” tandasnya.

Baca Juga :  Meriah, Perayaan HUT RI Bersama Bhayangkari Buton

Pria yang dikenal sebagai sosok ulama di kalangan DPR-RI ini, menceritakan ikhwal pengusulan kampus eks filial IAIN Makassar ini ke Menteri Agama, dengan mengingatkan jika STAIN Baubau adalah usulan dari sebuah negeri bernama Kesultanan Buton. Sejatinya, Ali Taher, memang sejak dulu harus memiliki kampus Agama Islam Negeri, dan menteri kemudian langsung meresponnya juga beberapa pihak terkait.

Berkaitan dengan peradaban Islam di Tanah Buton, ia juga berjanji akan memperdalam pengetahuan keislamannya di negeri ini. Bahkan dalam beberapa pidato pengantarnya banyak mengurai Buton sebagai negeri berkah dengan sejumlah warisan budaya Islam yang masih terpelihara hingga saat ini.

Di awal memberikan sambutan, Muhammad Ali Taher ikut terpesona dengan pidato pengantar wali Kota Baubau Hado Hasina yang banyak menukil penggalan ayat suci alquran dan hadist sehingga menyapa Pj walikota dengan sebutan “Al Mukarram Kyai Haji Dr. Hado Hasina.

Sebutan itu sebagai bentuk penghargaan akan pemahaman Islam dan kesultanan Buton yang dimilikinya. “Andai saya Menteri Dalam Negeri, mungkin masa jabatan Pejabat Wali Kota ini saya perpanjang menjadi 5 tahun,” canda Ketua Komis VIII ini.

Sementara itu, Pj Wali Kota Dr. Ir. H. Hado Hasina, MT dalam pidatonya memperkenalkan Kota Baubau sebagai kota warisan keratuan dan kesultanan Buton yang berjalan lebih dari 700 tahun dengan jalannya pemerintahan yang memiliki pola keislaman yang kuat. Harapan besarnya adalah memastikan jika Kota Baubau harus ada kampus negeri. “sebab tujuan pembangunan bukan hanya sekadar aspek lahiriah saja, tetapi juga aspek batiniah,” pungkasnya.

Berkaitan dengan hubungan sosial kemasyarakatan di Baubau dan Buton pada umumnya ditopang oleh falsafah Sarapataaguna, yang mencerminkan adanya hubungan saling menghormati, saling menyayangi, saling memelihara, saling mengangkat derajat dan toleransi, yang terhimpun dalam “bhinci-binciki kuli” atau tenggang rasa.

Baca Juga :  Kouta CPNS Buteng Hanya 500, Pendaftar Sudah Lima Ribu

“Tugas kami sebagai pemimpin daerah adalah memelihara hal tersebut, karena tujuan pembangunan daerah ini kami sebuah dengan Atumpu Yincana Mangamia Bhari, atau kepuasan publik. (Customer Satisfacion),” tandasnya.

Karenanya kehadiran ketua Komisi VIII DPR-RI ini benar-benar dapat dimaksimalkan untuk terwujudnya penegerian Kampus STAIS Baubau dan tugas-tugas lain berkaitan dengan Komisi VIII yang berhubungan dengan sosial budaya, pendidikan dan pemberdayaan perempuan.

Acara ramah tamah ini selain dihadiri Wali kota dan ketua Komisi VII DPR-RI bersama rombongan, juga kepala kantor wilayah Kementerian Agama Sulawesi Tenggara, kepala Kemeterian Agama Kabupaten dan Kota se Sultra, ketua DPRD Kota Baubau, segenap anggota Forkopimda, dan segenap pimpinan SKPD se Kota Baubau. (adm)

Facebook Comments