Beras Sumbang Inflasi di Baubau

H. La Ode Ali Hasan

BAUBAU, Rubriksultra.com- Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Baubau, H. La Ode Ali Hasan menyatakan beras medium menjadi salah satu penyumbang inflasi yang cukup besar. Hal ini terjadi akibat Rumah Pangan Kita (RPK) yang merupakan mitra Bulog menjual beras di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Kenyataan di lapangan kenaikannya sudah melampaui HET yang ditetapkan pemerintah. HET itu Rp9.450 per liter sekarang sudah Rp10 ribuan. Sudah naik 500 rupiah dari harga yang sudah ditetapkan sehingga kita perlu mengambil langkah-langkah,” kata Ali Hasan, di kantor Wali Kota Baubau, Jumat 17 Februari 2023.

- Advertisement -

Langkah yang sudah dilakukan yakni berkoordinasi dengan Bulog untuk melakukan operasi pasar dalam waktu dekat.

“Sebelum mengalami kenaikan lebih lanjut kami bersama Bulog akan melakukan operasi pasar untuk menekan harga yang terjadi hari ini. Dalam operasi pasar nanti selain stok beras yang dipastikan, juga beberapa komoditi sembilan bahan pokok lainnya,” katanya.

Ali Hasan mengatakan, sebelumnya beras medium tidak ada gejolak kenaikan sebab Bulog sebelumnya memberikan harga Rp8.300 bagi RPK, outlet yang melakukan penjualan di pasar itu harusnya menjual Rp9 ribu.

“Tapi ini kebetulan sudah Rp10 ribuan. Sehingga penjualan itu melampaui HET yang sudah ditentukan. Jadi kita coba tekan harga itu dengan operasi pasar,” pungkasnya.

Kepala Perum Bulog Cabang Baubau, Muh. Akbar Said mengakui ada satu RPK di Pasar Wameo yang menjual beras di atas HET. Ia berjanji akan mencabut izin RPK tersebut.

“Kita kasih peringatan, kalau sampai dia tidak turunkan harganya, kita akan cabut izinnya dan kita tidak suplai lagi beras Bulog,” ujarnya.

Kata Akbar, RPK menjual beras medium melampaui HET agar tidak ketahuan dengan cara ecer per liter dengan harga Rp9 ribu.

Baca Juga :  Pembayaran Klaim BP Jamsostek Baubau Capai Rp 19,4 Miliar

“Mereka akali dengan menjual per liter, karena biasanya orang awam tidak paham jadi seakan-seakan kalau dijual Rp9.000 per liter masih dibawah HET, padahal kalau dikonversi ke kilogram harganya sudah Rp10.000. Makanya kita larang, dan kalau menjual liter maksimal Rp.8.000 perliter karena kalau dikonversi ke (kilogram) kenanya dikisaran Rp9.400,” ujarnya.

Terlepas dari itu, kata Akbar, pihaknya siap melakukan operasi pasar jika Pemkot Baubau memberi perintah. Saat ini stok beras digudang Bulog Baubau masih ada kurang lebih 350 ton. (adm)

Laporan : Ady

Facebook Comments