BAUBAU, Rubriksultra.com- Gubernur Sultra, Ali Mazi menegaskan persiapan dan desain rehabilitasi Baruga Keraton Buton telah dimatangkan. Baruga Keraton Buton akan dibangun dengan konsep modern dengan tetap menonjolkan karakter budaya daerah.
“Kita sudah mematangkan persiapan serta desainnya. Dimana desain Baruga terbuat dari beton keliling dengan tetap menonjolkan karakter budaya. Kita tidak mungkin meninggalkan karakter budaya. Jadi nanti desainnya beton, karena kalau kayu tahu sendiri. Di Inggris semua beton, bisa dirawat. Inggris itu pusat peradaban kerajaan paling tua,” kata Gubernur Sultra, Ali Mazi saat meninjau lokasi pembangunan Baruga Keraton Buton, Kamis 9 Maret 2023.
Ali Mazi mengatakan, bila material menggunan kayu, maka bisa jadi kayunya bukan jati yang sudah tua, apalagi sekarang juga susah dicari.
“Tapi kalau ada ya kita cari. Tapi kita mau cari dimana, jati semua sudah rata dengan tanah. Kemudian dulu kenapa ada rumah panggung karena binatang buas semua di bawah, ada ular, babi, anoa. Kalau bukan rumah panggung kacau. Sekarang sudah modern, kita rumah batu semua karena binatang-binatang buas sudah menyingkir,” katanya.
Ali Mazi menjelaskan, waktu kunjungan kepala negara, Presiden Joko Widodo mengakui potensi-potensi yang ada di Kepulauan Buton. Mulai dari aspal hingga peninggalan leluhur kerajaan Buton masa lalu.
Peninggalan leluhur itu adalah salah satu situs budaya yang harus diabadikan, dijaga, dirawat, dan di tumbuh kembangkan sehingga ini menjadi bagian dari kehidupan masyarakat khususnya Kepulauan Buton.
“Dia lihat ada baruga. Namanya Baruga ini tempat pertemuan khan harus nyaman, harus tertutup. Sehingga kalau ada pembicaraan-pembicaraan internal itu bisa dikemas dalam bentuk program kerja,” ujarnya.
Tidak jauh dari Baruga, lanjut Ali Mazi, ada tempat mengambil sumpah Sultan yang disebut Batu Popaua. Setelah itu pembentukan kabinet di Baruga. Oleh karena itu bagaimana mungkin kalau membentuk kabinet terbuka.
“Nanti zaman sekarang, zaman perang kayak Ukraina bahwa ini petinggi kita disenter (ditembak), ya mati kita. Dulu tertutup pakai kelambu tapi sudah pakai ilmu. Artinya kalau ada yang sikat, ada kelambu jadi tameng. Sekarang khan sudah modern,” jelas Ali Mazi.
“Makanya (ada) bantuan Presiden. Dalam waktu dekat, InsyaAllah kita akan bangun supaya ini akan menjadi ikon yang luar biasa di Kota Baubau. InsyaAllah tahun ini selesai,” katanya.
Untuk itu Ali Mazi memohon dari seluruh masyarakat jangan ada lagi bicara kesana-kemari yang sifatnya menyesatkan. Sebab kehadiran Presiden di kepulauan Buton atas nama negara. (adm)
Laporan : Ady